Hormon ini bertugas memberikan sinyal pada pembuluh darah agar jantung berdetak lebih cepat, menaikkan tekanan darah, agar tubuh bersiap bangun tidur.
Penyebab serangan jantung lainnya yakni aktivitas fisik berat seperti mengangkat beban terlalu berat, lari jarak jauh, kerja lembur minim jeda, dll.
Kendati aktivitas fisik berat bisa memicu serangan jantung, tapi bukan berarti Anda jadi punya alasan untuk setop berolahraga.
Faktanya, olahraga rutin sesuai kemampuan tubuh terbukti bisa mencegah penyakit jantung, termasuk serangan jantung.
Baca juga: Jenis dan Ciri-ciri Penyakit Jantung
Emosi dan marah juga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Menurut penelitian, marah bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung antara sembilan sampai 14 kali lipat lebih tinggi.
Para ahli mengungkapkan, marah bisa menyebabkan serangan jantung karena emosi ini bekerja mirip alat pacu jantung.
Sehingga, saat sedang emosi atau marah, ritme jantung seseorang jadi kacau dan tak beraturan.
Penelitian juga mengungkapkan, bencana alam dan perang bisa jadi penyebab serangan jantung.
Peristiwa tidak menyenangkan tersebut bisa memicu stres, tekanan darah melonjak tiba-tiba, jantung berdetak lebih kencang, sampai memicu serangan jantung.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan