Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 16/11/2020, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit gondongan layak diwaspadai karena bisa menimbulkan gejala menyakitkan dan beragam komplikasi berbahaya.

Merangkum Mayo Clinic, komplikasi gondongan jarang terjadi, tetapi beberapa berpotensi serius.

Kebanyakan komplikasi gondongan melibatkan peradangan dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti:

1. Testis

Radang testis yang dikenal sebagai orchitis, menyebabkan salah satu atau kedua testis membengkak pada pria yang telah mencapai masa pubertas.

Orchitis itu menyakitkan, tetapi jarang menyebabkan ketidakmampuan menjadi ayah bagi seorang anak (kemandulan).

Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai

2. Otak

Infeksi virus seperti gondongan dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis).

Ensefalitis dapat menyebabkan masalah neurologis dan mengancam jiwa.

3. Membran dan cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang

Kondisi yang dikenal sebagai meningitis ini dapat terjadi jika virus gondongan menyebar melalui aliran darah untuk menginfeksi sistem saraf pusat.

4. Pankreas

Tanda dan gejala kondisi yang dikenal sebagai pankreatitis ini, termasuk nyeri di perut bagian atas, mual, dan muntah.

Berbagai komplikasi tersebut terjadi ketika virus penyebab gondongan yang mulanya hanya menyerang kelenjar parotis atau kelenjar ludah, menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain.

Tak hanya itu, komplikasi lain dari gondongan bisa termasuk:

  • Kehilangan pendengaran yang dapat terjadi di salah satu atau kedua telinga. Meski jarang, gangguan pendengaran terkadang permanen
  • Meski jarang, gondongan telah dikaitkan dengan detak jantung abnormal dan penyakit otot jantung
  • Gondongan yang dialami wanita hamil, terutama di awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran

Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai

Penyebab gondongan

Untuk mengantisipasi serangan gondongan, penting untuk mengetahui penyebab penyakit ini.

Melansir HNS, gondongan pada dasarnya disebabkan oleh virus gondongan, yang termasuk dalam keluarga virus yang dikenal sebagai paramyxoviruses.

Virus ini adalah sumber infeksi yang umum, terutama pada anak-anak.

Saat seseorang terkena gondongan, virus berpindah dari saluran pernapasan, yakni hidung, mulut, dan tenggorokan ke dalam kelenjar parotid.

Kelenjar parotoid adalah kelenjar penghasil air liur yang ditemukan di kedua sisi wajah, tempat virus mulai berkembang biak.

Perpindahan ini kemudian menyebabkan kelenjar membengkak.

Virus juga dapat memasuki cairan serebrospinal (CSF), yaitu cairan yang mengelilingi dan melindungi otak dan tulang belakang manusia.

Setelah virus memasuki CSF, virus dapat menyebar ke bagian lain tubuh, seperti otak, pankreas, testis (pada laki-laki) dan ovarium (pada perempuan).

Lantas, bagaimana penyakit gondongan menyebar?

Gondongan adalah virus yang menyebar melalui udara dan dapat disebarkan melalui:

1. Semburan droplet

Ketika orang yang terinfeksi virus gondongan batuk atau bersin dan mengeluarkan tetesan kecil air liur yang terkontaminasi, dapat dihirup oleh orang lain.

Orang yang menghidrup droplet tersebut kemudian dapat tertular gondongan.

Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya

2. Sentuhan benda yang terpapar virus

Orang yang terinfeksi menyentuh hidung atau mulutnya, kemudian menempelkan virus ke suatu benda, seperti pegangan pint atau permukaan meja.

Jika orang lain menyentuh benda tersebut segera setelah itu, mereka dapat menularkan virus ke saluran pernapasannya.

3. Berbagi peralatan pribadi

Berbagi peralatan, seperti cangkir, peralatan makan, atau piring dengan orang yang terinfeksi dapat menjadi sarana penularan virus penyebab gondongan.

Orang dengan gondongan biasanya paling menular dari beberapa hari sebelum kelenjar parotidnya membengkak hingga beberapa hari sesudahnya.

Untuk alasan ini, disarankan bagi siapa saja untuk menghindari bekerja atau sekolah selama 5 hari setelah gejala pertama kali berkembang jika didiagnosis menderita gondongan.

Gondongan juga dapat ditularkan oleh orang yang terinfeksi virus tetapi tidak memiliki gejala yang jelas.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Cara mencegah gondongan

Melansir Health Line, vaksinasi dapat mencegah penyakit gondongan.

Sebagian besar bayi dan anak-anak kini telah menerima vaksin measles, mumps, rubella (MMR) secara bersamaan.

Suntikan MMR pertama biasanya diberikan antara usia 12 dan 15 bulan pada kunjungan anak sehat rutin.

Vaksinasi kedua diperlukan untuk anak usia sekolah antara 4 dan 6 tahun.

Dengan dua dosis, vaksin gondongan kira-kira 88 persen efektif. Sementara, tingkat efektivitas hanya satu dosis sekitar 78 persen.

Pemberian vaksin MMR untuk dewasa disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.

Namun, orang yang sistem kekebalannya terganggu, alergi terhadap gelatin atau neomisin, atau sedang hamil, sebaiknya tidak menerima vaksin MMR.

Selain itu, penting juga bagi siapa saja untuk melakukan berbagai hal berikut sebagai cara mencegah gondongan:

  • Selalu menjaga kebersihan diri
  • Rutin mencuci tangan
  • Tidak berbagi peralatan mandi atau makan penderita
  • Menerapkan etika batuk, seperti selalu menutup mulut dengan lengan atau tisu saat bersin atau batuk

Baca juga: Cuci Tangan Pakai Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau