Kondisi non-kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia reproduksi, dan dapat menyebabkan benjolan payudara yang menyakitkan.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria
Meskipun ada janji bahwa yodium dapat membantu mengatasi kista payudara fibrokistik, Anda tidak boleh mencoba pengobatan sendiri.
Konsumsi yodium hanya untuk kondisi ini jika dokter Anda secara khusus merekomendasikannya.
Jika tidak, Anda bisa berisiko terkena efek samping dari toksisitas yodium.
9. Perlindungan dari dampak nuklir
Dalam kasus darurat nuklir, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan kalium iodida (KI) untuk melindungi kelenjar tiroid dari cedera radiasi. Mineral ini tersedia dalam tablet dan formula cair.
Meskipun tidak sepenuhnya mudah dilakukan, semakin cepat KI dikonsumsi, maka semakin baik tiroid yang dianggap terlindungi dalam keadaan darurat seperti ini.
Ada risiko serius yang terkait dengan KI, termasuk gangguan gastrointestinal, peradangan, dan reaksi alergi.
Anda juga berisiko tinggi terkena penyakit tiroid.
Risiko komplikasi Anda lebih tinggi jika Anda sudah menderita penyakit tiroid.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi
10. Mengobati infeksi
Yodium dapat digunakan secara topikal dalam bentuk cair untuk membantu mengobati dan mencegah infeksi.
Mineral ini bekerja dengan membunuh bakteri di dalam dan sekitar luka dan goresan ringan.
Yodium topikal tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir. Ini juga tidak boleh digunakan untuk luka dalam, gigitan hewan, atau luka bakar.
Ikuti petunjuk pada kemasan untuk informasi dosis dan jangan gunakan lebih dari 10 hari kecuali diarahkan oleh dokter.
Jumlah kebutuhan yodium harian pada setiap orang pada dasarnya dapat berbeda-beda, tergantung usia dan faktor risiko.
Berikut ini adalah jumlah kebutuhan yodium harian yang disarankan Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:
Bayi/anak
0-5 bulan: 90 mcg
6-11 bulan: 120 mcg
1-3 tahun: 90 mcg
4-6 tahun: 120 mcg
7-9 tahun: 120 mcg
Pria
10-12 tahun: 120 mcg
13-15 tahun: 150 mcg
16-18 tahun: 150 mcg
19-29 tahun: 150 mcg
30-49 tahun: 150 mcg
50-64 tahun: 150 mcg
65-80 tahun: 150 mcg
80+ tahun: 150 mcg
Wanita
10-12 tahun: 120 mcg
13-15 tahun: 150 mcg
16-18 tahun: 150 mcg
19-29 tahun: 150 mcg
30-49 tahun: 150 mcg
50-64 tahun: 150 mcg
65-80 tahun: 150 mcg
80+ tahun: 150 mcg
Ibu hamil
Trimester 1: +70 mcg
Trimester 2: +70 mcg
Trimester 3: +70 mcg
Ibu menyusui
6 Bulan pertama: +140 mcg
6 Bulan kedua: +140 mcg
Perlu diingat, pemenuhan kebutuhan yodium harian pada bayi usia 0-6 bulan harus bersumber dari pemberian ASI ekslusif.
Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.