KOMPAS.com - Aneurisma otak adalah kondisi saat dinding pembuluh darah di otak melemah dan menyebabkan munculnya tonjolan.
Saat darah melewati pembuluh darah yang melemah, tekanan darah membuat area tersebut menonjol seperti balon.
Menurut Mayo Clinic, aneurisma otak bisa bocor atau pecah dan memicu pendarahan otak atau stroke.
Baca juga: Perbedaan Gejala Bell’s Palsy dan Stroke yang Sekilas Mirip
Pecahnya aneurisma otak paling sering terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak.
Kondisi ini menyebabkan stroke hemoragik yang disebut pendarahan subaraknoid.
Aneurisma yang pecah dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera. Kenali gejala dan penyebabnya.
Gejala aneurisma otak bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan serta kondisi pecah atau tidaknya pembuluh darah.
Aneurisma otak yang tidak pecah kerap tidak menimbulkan gejala tertentu, terlebih jika ukuran tonjolan pembuluh darah kecil.
Namun, Anda perlu waspada dengan aneurisma otak yang tidak pecah tapi ukurannya lebih besar. Kondisi tersebut dapat menekan jaringan dan saraf otak dan memicu gejala:
Baca juga: Stres Dapat Menyebabkan Stroke, Kok Bisa?
Sedangkan aneurisma otak yang bocor dapat memicu gejala sakit kepala mendadak yang sangat parah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.