KOMPAS.com - Ejakulasi dini memang menjadi masalah bagi banyak pria. Menurut Healthline, 30 persen pria memang mengalami masalah ini.
Banyak pria melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.
Salah satunya menggunakan premature ejaculation wipes atau yang banyak dikenal sebagai tisu magic.
Baca juga: Mengenal Disfungsi Orgasme yang Bikin Wanita Sulit Puas di Ranjang
Pada dasarnya, tisu basah ini merupakan tisu sekali pakai yang mengandung benzokain, yakni zat anestesi yang biasa digunakan untuk bius lokal.
Ketika menggunakan tisu magic, penis akan terasa kebas atau mati rasa.
Adapun cara kerja tisu ini adalah dengan mematikan syaraf penis sehingga memperlambat proses ejakulasi.
Tisu magic mulai dipasarkan pada tahun 2017, sejak sebuah penelitian berjudul “Sexual Function/Dysfunction: Medical, Hormonal & Non-surgical Therapy II” menunjukkan bahwa penggunaan tisu dengan benzokain sebesar 4 persen dapat menunda ejakulasi hingga 5 menit dan 23 detik.
Studi ini mengamati efek tisu benzokain pada 21 pria dewasa dalam hubungan yang berkomitmen.
Lima belas dari pria ini diberi tisu dengan larutan benzokain 4 persenuntuk digunakan sebelum melakukan hubungan seks dan enam lainnya diberi tisu plasebo.
Setelah 2 bulan, para peneliti menemukan bahwa pria yang menggunakan tisu benzokain melaporkan bisa berhubungan seks lebih lama daripada pria yang hanya menggunakan tisu plasebo.
Dengan demikian, tisu ini memang bisa mengatasi disfungsi ereksi pria secara sementara.
Di samping itu, produk ini juga memiliki beberapa efek samping.
Baca juga: Pola Makan Juga Mempengaruhi Fungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu
Menurut Medical News Today, beberapa efek samping yang ditimbulkan zat benzokain setelah menggunakan tisu magic antara lain sebagai berikut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat melalui artikel berjudul “Risk of serious and potentially fatal blood disorder prompts FDA action on oral over-the-counter benzocaine products used for teething and mouth pain and prescription local anesthetics” menyatakan bahwa penggunaan benzokain dapat dikaitkan dengan kelainan darah yang disebut methemoglobinemia.
Kondisi ini menyebabkan zat yang disebut methemoglobin masuk ke tubuh.
Tidak seperti hemoglobin yang membantu sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, methemoglobin membawa oksigen tetapi tidak melepaskannya ke sel yang membutuhkan.
Akibatnya, sel-sel dalam tubuh akan kekurangan oksigen.
Ada beberapa gejala yang muncul ketika seseorang terkena methemoglobinemia, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Obesitas Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi, Begini Solusinya