Otoritas lain merekomendasikan untuk mengonsumsi 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan dasar kedelai setiap hari.
Oat mengandung beta-glukan, yang membuat zat seperti gel di usus dan berinteraksi dengan garam empedu, mengurangi penyerapan kolesterol.
Sebuah tinjauan berjudul “Processing of oat: the impact on oat's cholesterol lowering effect” menemukan bahwa minuman oat, seperti susu oat, mungkin menawarkan pengurangan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat.
Baca juga: 6 Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
Untuk manfaat maksimal, cobalah mengonsumsi sekitar 3 g beta-glukan per hari.
Jumlah tersebut dapat menyebabkan menurunkan kolesterol hingga 7 persen.
Sementara itu, satu cangkir susu gandum dapat menyediakan hingga 1,3 g beta-glukan.
Baca juga: 5 Tanda Rematik yang Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?
Tomat kaya akan senyawa likopen yang dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL "jahat".
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopennya.
Jus tomat juga kaya serat penurun kolesterol dan niasin.
Baca juga: 23 Tanda Kanker yang Bisa Dilihat di Malam Hari, Apa Saja?
Sebuah studi tahun 2015 berjudul “Tomato juice supplementation in young women reduces inflammatory adipokine levels independently of body fat reduction” menemukan bahwa 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol.
Banyak buah beri kaya akan antioksidan dan serat.
Baca juga: Krisis Hipertensi: Kenaikan Tekanan Darah yang Parah dan Mendadak
Keduanya dapat membantu mengurangi kadar kolesterol.
Secara khusus, anthocyanin, agen antioksidan kuat dalam buah beri, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol.