KOMPAS.com - Pola makan yang tidak seimbang dapat memicu gangguan kesehatan.
Salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami adalah peningkatan low-density lipoprotein (LDL) atau banyak dikenal sebagai kolesterol jahat.
Seseorang yang memiliki kadar LDL dalam darah melebihi batas normal dapat memicu penyakit kronis, seperti jantung koroner, stroke, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, selain obat-obatan dari dokter, diperlukan perubahan pola makan harian untuk menjaga kolesterol tetap stabil.
Baca juga: Ciri Kadar Kolesterol Tinggi
Di samping itu, seseorang juga bisa mengonsumsi beberapa minuman alami yang bisa menurunkan kolesterol jahat.
Berikut ini beberapa di antaranya, seperti dilansir dari Medical News Today.
Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…
Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lainnya yang dapat membantu menurunkan LDL "jahat" dan kadar kolesterol total.
Dalam sebuah studi berjudul “Preventive role of green tea catechins from obesity and related disorders especially hypercholesterolemia and hyperglycemia”, para ilmuwan memberi tikus air minum yang diresapi dengan katekin dan epigallocatechin gallate, antioksidan bermanfaat lainnya dalam teh hijau.
Setelah 56 hari, para ilmuwan melihat kadar kolesterol dan LDL "buruk" telah berkurang sekitar 14,4 persen dan 30,4 persen pada dua kelompok tikus yang diberi diet tinggi kolesterol.
Teh hitam juga dapat berdampak positif pada kolesterol, tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada teh hijau.
Baca juga: Waspadai, Gangguan Tiroid Juga Picu Kenaikan Kolesterol
Kedelai rendah lemak jenuh.
Mengganti krim atau produk susu berlemak tinggi dengan susu kedelai atau krimer dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari untuk mengurangi lemak jenuh dan kolesterol.
Baca juga: Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli
Otoritas lain merekomendasikan untuk mengonsumsi 2-3 porsi makanan atau minuman berbahan dasar kedelai setiap hari.
Oat mengandung beta-glukan, yang membuat zat seperti gel di usus dan berinteraksi dengan garam empedu, mengurangi penyerapan kolesterol.
Sebuah tinjauan berjudul “Processing of oat: the impact on oat's cholesterol lowering effect” menemukan bahwa minuman oat, seperti susu oat, mungkin menawarkan pengurangan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat.
Baca juga: 6 Olahraga untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi
Untuk manfaat maksimal, cobalah mengonsumsi sekitar 3 g beta-glukan per hari.
Jumlah tersebut dapat menyebabkan menurunkan kolesterol hingga 7 persen.
Sementara itu, satu cangkir susu gandum dapat menyediakan hingga 1,3 g beta-glukan.
Baca juga: Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One
Tomat kaya akan senyawa likopen yang dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL "jahat".
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopennya.
Jus tomat juga kaya serat penurun kolesterol dan niasin.
Baca juga: Viral Video Laki-laki Disebut Terkena Moluskum karena Baju Thrift, Ini Kata Dokter
Sebuah studi tahun 2015 berjudul “Tomato juice supplementation in young women reduces inflammatory adipokine levels independently of body fat reduction” menemukan bahwa 25 wanita yang minum 280 ml jus tomat setiap hari selama 2 bulan mengalami penurunan kadar kolesterol.
Banyak buah beri kaya akan antioksidan dan serat.
Baca juga: Mensos Kaji Usulan Dedi Mulyadi soal KB Vasektomi Jadi Syarat Bansos
Keduanya dapat membantu mengurangi kadar kolesterol.
Secara khusus, anthocyanin, agen antioksidan kuat dalam buah beri, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol.
Buah beri juga rendah kalori dan lemak.
Contoh buah beri yang sangat menyehatkan meliputi stroberi, bluberi, blackberry, dan raspberry.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Kakao adalah bahan utama dalam cokelat hitam.
Kakao mengandung antioksidan yang disebut flavanol yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Sebuah studi tahun 2015 berjudul “Cocoa flavanol intake improves endothelial function and Framingham Risk Score in healthy men and women: a randomised, controlled, double-masked trial: the Flaviola Health Study” menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang mengandung 450 mg kakao dua kali sehari selama satu bulan dapat menurunkan kolesterol LDL.
Baca juga: Benarkah Semua Penderita Hipertensi Wajib Kurangi Garam? Ini Kata Dokter...
Kakao mengandung asam lemak tak jenuh tunggal tingkat tinggi yang juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Namun, minuman yang mengandung coklat olahan memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tren
Brandzview
Health
News
Regional
News
Brandzview
Prov
Regional
News
News
Lifestyle
Regional
News