KOMPAS.com - Tingkat kolesterol tinggi dalam darah telah terbukti dapa menyumba arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Peningkatan kadar kolesterol bisa terjadi karena konsumsi makanan tinggi lemak jenuh yang berlebihan.
Akan tetapi, peningkatan kolesterol dalam darah juga bisa terjadi karena gangguan pada kelenjar tiroid.
Hormon tiroid yang tidak seimbang bisa berpengaruh pada kolesterol dalam darah.
Baca juga: Pola Makan yang Direkomendasikan untuk Pasien Kanker
Tiroid merupakan kelenjar di leher yang menghasilkan hormon pengontrol metabolisme.
Metabolisme adalah proses tubuh mengibah makanan dan oksigen menjadi energi.
Hormon tiroid juga membantu jantung, otak, dan organ lain di tubuh bekerja normal.
Tubuh menggunakan kolesterol untuk membuat hormon dan zat yang membantu mencerna makanan.
Ada dua jenis kolesterol dalam tubuh kita, yakni:
Tubuh membutuhkan hormon tiroid untuk membuat kolesterol dan membuang kolesterol yang tidak dibutuhkannya.
Ketika kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme), tubuh tidak bisa memecah dan membuang kolesterol LDL dengan maksimal.
Sebaliknya, ketika hormon tiroid terlalu tinggi (hipertiroidisme), kadar kolesterol tubuh akan menjadi terlalu rendah.
Kelenjar tiroid yang tidak aktif biasanya ditandai dengan gejala berikut:
Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, gejala yang ditimbulkan bisa berupa berikut:
Baca juga: Paparan Cahaya Pengaruhi Kualitas Tidur, Begini Solusinya
Dalam kebanyakan kasus, mencegah hipotiroidisme atau hipertiroidismesulit untuk dicegah. Di negara berkembang, hipotiroidisme sering kali disebabkan oleh kekurangan yodium.
Hipertiroidisme sering kali disebabkan oleh penyakit Graves, yang merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Tiroid yang terlalu aktif juga bisa terjadi karena konsumsi terlalu banyak hormon tiroid. Jika Dalam kasus yang jarang terjadi, tiroid bisa menjadi terlalu aktif jika kita mengonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung yodium, seperti garam meja, ikan, dan rumput laut.
Meski sulit mencegah gangguan tiroid, kita bisa mencegah komplikasinya dengan deteksi dini dan mengikuti perawatan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.