KOMPAS.com - Banyak orang khawatir akan mengalami kenaikan berat badan ketika makan pada larut malam.
Saran yang umum adalah untuk tidak makan setelah pukul 8 malam.
Namun, apakah anggapan ini benar?
Melansir dari Healthline, anggapan demikian merupakan sesuatu yang salah.
Pada kenyataannya, apa yang dimakan jauh lebih penting daripada kapan memakannya.
Awalnya, gagasan ini muncul dari sebuah penelitian terhadap hewan.
Baca juga: 5 Penyebab Diet Keto Gagal Turunkan Berat Badan
Dalam penelitian tersebut, tikus diberi makan pada saat jam istirahat, yakni pada malam hari.
Hasilnya, berat badan tikus tersebut memang bertambah daripada tikus yang makan pada jam mereka bangun, yakni malam hari.
Namun, tampaknya penelitian ini tidak berlaku untuk manusia.
Berdasarkan studi berjudul “Contribution of evening macronutrient intake to total caloric intake and body mass index” dan “Role of sleep timing in caloric intake and BMI” menunjukkan bahwa hal penting yang harus diperhatikan adalah apa yang dimakan dan seberapa banyak yang dimakan, bukan kapan waktu memakannya.
Pada penelitian terhadap 52 orang dewasa, terlihat orang yang makan larut malam memang mengalami kenaikan berat badan.
Namun, kenaikan tersebut disebabkan oleh asupan kalori yang berlebihan sehingga terjadi penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu dengan Aman
Penelitian lain pun mengamininya. Pada studi terhadap 1.600 anak berjudul “The timing of the evening meal: how is this associated with weight status in UK children?” menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara makan saat larut malam dan kenaikan berat badan.
Meski demikian, sebuah fakta mengungkapkan bahwa makan saat larut malam memengaruhi pilihan makanan yang ingin dimakan.
Di malam hari, seseorang mungkin lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat dan padat kalori.