KOMPAS.com - Pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke yang dipicu pecahnya pembuluh darah arteri di otak.
Ketika pembuluh darah pecah, darah dapat mengiritasi jaringan otak dan memicu peradangan.
Selain itu, darah yang terkumpul di otak bisa menekan jaringan otak dan sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak terhambat dan berdampak fatal.
Pendarahan otak dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput pelapis otak, atau lapisan antara tengkorak dan selaput otak.
Baca juga: 12 Penyebab Pendarahan Otak dan Gejalanya
Melansir WebMD, bisa tidaknya pendarahan otak sembuh tergantung pada parahnya pendarahan dan imbas pendarahan di otak.
Beberapa penderita pendarahan otak bisa sembuh dan pulih total dari penyakitnya.
Namun, ada juga yang mengalami komplikasi seperti stroke, kehilangan fungsi otak, sampai kejang.
Penderita pendarahan otak yang tidak mendapatkan pertolongan medis cepat dan tepat dapat meninggal dunia.
Untuk itu, ketika Anda mendapati gejala pendarahan otak, segera bawa penderita ke rumah sakit agar segera diberi bantuan medis.
Baca juga: 9 Gejala Aneurisma Otak dan Penyebabnya
Gejala pendarahan otak tergantung pada area otak yang terdampak. Melansir Cleveland Clinic, beberapa gejala pendarahan otak yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain:
Jangan tunda untuk membawa penderita ke rumah sakit. Terutama jika sudah mengalami gejala pendarahan otak di atas.
Baca juga: 7 Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan
Pendarahan otak bisa disebabkan banyak hal, antara lain:
Baca juga: Kenali Apa itu Bells Palsy yang Sekilas Mirip Gejala Stroke
Seperti disinggung di atas, pendarahan otak bisa sembuh asalkan penderita segera diberikan pertolongan medis yang tepat.
Beberapa cara mengatasi pendarahan otak, antara lain:
Setelah pendarahan otak teratasi, penderita biasanya memerlukan perawatan lanjutan berupa rehabilitasi untuk memulihkan kondisi.
Perawatannya berupa terapi fisik, terapi wicara, dan menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan pendarahan otak kedua.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.