KOMPAS.com - Pendarahan otak adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis segera.
Gangguan kesehatan ini bisa terjadi di bagian dalam tengkorak tapi di luar jaringan otak, atau di bagian dalam jaringan otak.
Pendarahan otak dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke organ vital tersebut.
Pasalnya, otak tidak dapat menyimpan oksigen. Untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi penting lain, otak hanya mengandalkan pembuluh darah.
Baca juga: Waspada, Vertigo Bisa Jadi Gejala Stroke Batang Otak
Pendarahan di otak memutus aliran pembuluh darah yang mengalirkan oksigen dan nutrisi penting ini.
Ketika pendarahan otak mengganggu aliran darah selama lebih dari tiga menit, sel-sel otak bisa mati. Imbasnya, sel saraf bisa rusak, menyebabkan cacat fisik dan mental, sampai mengancam jiwa.
Parah atau tidaknya pendarahan otak tergantung penyebab, lokasi terdampak, banyak sedikitnya pendarahan, jeda antara pendarahan dan penanganan medis yang tepat, usia, dan kondisi kesehatan.
Kendati berdampak fatal, penderita pendarahan otak bisa pulih apabila segera diberikan pertolongan medis yang tepat.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penyebab pendarahan otak dan gejalanya.
Baca juga: Aneurisma Otak: Gejala dan Penyebabnya
Baca juga: Kenali Perbedaan Sakit Kepala Gejala Tumor Otak dan Penyakit Lainnya
Melansir Medical News Today, gejala pendarahan otak bisa berbeda-beda. Hal itu dipengaruhi lokasi pendarahan dan bagian otak yang terdampak.
Secara umum, gejala pendarahan otak di antaranya:
Baca juga: Jenis Perawatan dan Pengobatan Tumor Otak
Jika ada gejala pendarahan otak di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit.
Untuk membantu menemukan lokasi pendarahan otak dan menentukan jenis perawatan paling tepat, dokter jamak merekomendasikan pemeriksaan CT scan atau pemindaian sinar-X.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.