KOMPAS.com - Ependymoma adalah jenis tumor yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.
Ependymoma dapat di mulai di sel-sel ependymal, yakni sel yang ikut membentuk cairan serebrospinal.
Cairan serebrospinal adalah cairan yang berfungsi melindungi otak dan sumsum tulang belakang dan membantu mengantarkan nutrisi ke seluruh sistem saraf pusat.
Baca juga: 5 Penyebab Meningitis yang Perlu Diwaspadai
Melansir Mayo Clinic, ependymoma bisa saja dialami oleh orang-orang dari segala usia.
Namun, kanker ini dilaporkan lebih sering terjadi pada anak-anak
Anak-anak dengan ependymoma mungkin mengalami sakit kepala dan kejang.
Ependymoma yang terjadi pada orang dewasa lebih cenderung terbentuk di sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan kelemahan pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf yang terkena tumor.
Ependymoma biasanya bersifat genetik dan disebabkan oleh disfungsi sel glial yang memberikan dukungan atau "lem" untuk neuron di seluruh sistem saraf pusat (SSP).
Untuk diketahui, ependymoma termasuk tumor sistem saraf pusat langka.
Kondisi ini dilaporkan hanya menyumbang sekitar 1,8 persen dari total tumor sistem saraf pusat.
Dilansir dari Very Wel Health, gejala ependymoma dapat bervariasi tergantung pada tingkatan dan lokasi tumor.
Ependymoma cenderung tumbuh lambat, sehingga gejala dapat mulai perlahan dan memburuk secara bertahap selama beberapa bulan.
Baca juga: 7 Gejala Meningitis pada Bayi dan Cara Memastikan Penyebabnya
Tumor yang terbentuk di otak mungkin memiliki gejala yang berbeda dari yang ada di tulang belakang.
Tumor otak dapat memberi tekanan pada area di otak yang memengaruhi fungsi tubuh.
Gejala utama ependymoma di otak meliputi: