Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2021, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bagi mereka yang mengalami alergi logam, menyentuh koin, perhiasan, bahkan gagang pintu pun bosa memicu dermatitis.

Di sisi lain, barang-barang yang kita perlukan sehari-hati pun bisa saja mengandung logam yang memicu alergi.

Karena itu, kita sebaiknya melakukan langkah oencegahan untuk mencegah terjadinya reaksi yang tidak diinginkan.

Mendeteksi alergi logam

Menurut pakar dermatologi John Anthony, alergi logam mirip dengan jenis reaksi alergi lainnya.

Sel-sel kulit Anda menyerap molekul kecil dari logam, yang berjalan ke kelenjar getah bening Anda.

Tubuh Anda memperlakukan zat yang menyerang seperti penyerbu asing dan dengan cepat meningkatkan respons imun.

Hal ini akan memicu reaksi seperti kemerahan, gatal, bengkak atau ruam, disertai kulit melepuh atau bersisik.

Gejala alergi logam bisa ringan hingga berat. ejala bisa terjadi setiap kali kulit Anda terpapar logam.

“Anda dapat mengembangkan alergi terhadap logam apa pun,” kata Anthony.

Baca juga: Flu Bisa Menular dengan Cepat, Begini Cara Mengatasinya

Anthonu juga menambahkan, kenis logam yang paling sering memicu reaksi alergi adalah nikel, kobalt, atau kromat.

Biasanya, jenis logam tersebut digunakan untuk membuat perhiasan imitasi. Jenis logam yang jarang menyebabkan reaksi alergi antara lain:

  • Tembaga.
  • Emas kuning.
  • Platinum.
  • Besi tahan karat.
  • Perak.

Jika Anda ingin menggunakan perhiasan namun memiliki alergi logam, Anthony menyarankan kita untuk memilih perhiasan dari emas kuning yang memiliki kadar minimal 14 karat.

"Hindari emas putih dan perhiasan berlapis, karena terkadang dicampur dengan nikel atau kobalt," tambahnya.

Benda lain yang mengandung logam

Selain perhiasan, ada beberapa benda lain yang mengandung logam yang bisa memicu reaksi alergi. Berikut jenis benda tersebut:

1. Tinta tato

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau