KOMPAS.com – Komplikasi batu empedu sebaiknya tak dianggap remeh.
Ini karena kebanyakan komplikasi batu empedu bisa menyebabkan kesakitan parah dan bahkan mengancam jiwa.
Oleh sebab itu, jika merasa memiliki gejala batu empedu, siapa saja penting untuk dapat menemui dokter.
Baca juga: 5 Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai
Dokter dapat membatu memastikan penyebab keluhan dan memberikan saran pengobatan terbaik.
Jika telah didiagnosis mengidap penyakit ini, siapa pun penting untuk bisa bekerja sama dengan dokter dalam upaya mengendalikan atau mengatasi penyakit.
Jangan sampai batu empedu tidak ditangani dengan tepat.
Keberadaan batu empedu bukan hanya bisa memengaruhi kondisi kantung empedu, melainkan juga organ lainnya.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan komplikasi batu empedu yang bisa diwaspadai:
Melansir Mayo Clinic, batu empedu yang tersangkut di “leher” kantung empedu dapat menyebabkan radang kantung empedu (kolesistitis).
Kolesistitis termasuk salah satu komplikasi batu empedu yang kerap terjadi.
Kolesistitis sebaiknya tak disepelekan karena dapat menyebabkan rasa sakit dan demam yang parah.
Baca juga: 10 Gejala Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai
Batu empedu dapat juga memblokir tabung (saluran) yang digunakan cairan empedu untuk mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus kecil.
Sumbatan ini pun dapat menyebabkan peradangan pada saluran empedu.
Dalam dunia kesehatan, peradangan pada saluran empedu dikenal dengan istilah cholangitis atau kolangitis.
Gejala kolangitis dapat berupa:
Baca juga: 5 Penyebab Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai
Saluran pankreas adalah saluran yang membentang dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu sesaat sebelum memasuki duodenum (usus dua belas jari).
Jus pankreas yang membantu proses pencernaan mengalir melalui saluran pankreas ini.
Nah, batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pankreas yang pada giliranya dapat menjadi penyebab radang pankreas (pankreatitis).
Pankreatitis bisa terjadi keika jus pankreas tidak dapat mengalir dan malah berbalik menyerang pankreas.
Pankreatitis bisa menyebabkan nyeri perut yang intens, konstan, dan biasanya memerlukan rawat inap.
Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kantung empedu.
Tetapi, kanker kantung empedu sangat jarang terjadi.
Meski begitu, penderita batu empedu tetap saja perlu mewaspadai kejadian kanker empedu, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker empedu dan punya kadar kalsium tinggi.
Penderita batu empedu dengan faktor risiko tambahan tersebut biasanya akan disarankan untuk menjalani operasi pengangkatan kantung empedu demi keselamatan.
Baca juga: 12 Penyebab Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai
Penyakit kuning termasuk juga komplikasi batu empedu yang jarang terjadi.
Merangkum Health Line, pada kasus batu empedu, penyakit kuning bisa terjadi ketika batu empedu yang keluar dari kantung empedu mulanya tersangkut di saluran empedu.
Kondisi itu kemudian membuat cairan empedu tidak dapat masuk ke usus dan bocor ke dalam aliran darah.
Kondisi ini bisa menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning. Jika dibiarkan, batu empedu dapat masuk ke usus.
Batu empedu yang tersangkut di saluran empedu mungkin membutuhkan pembedahan atau operasi.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Hepatitis
Ileus batu empedu adalah kondisi ketika batu empedu menyumbat usus.
Kondisi ini termasuk komplikasi batu empedu yang jarang terjadi.
Ileus batu empedu dapat terjadi ketika saluran fistula terbuka di dekat kantung empedu.
Batu empedu bisa mengalir melalui fistula dan menyumbat usus.
Komplikasi batu empedu ini dapat ditandai dengan keluhan seperti:
Ileus batu empedu merupakan komplikasi batu empedu yang jelas tak boleh dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini berisiko menyebabkan ruptur usus alias pecahnya usus.
Penderita bisa mengalami perdarahan internal yang membuat infeksi pun semakin meluas.
Abses atau nanah bisa muncul dalam kantung empedu akibat infeksi yang parah.
Apabila kondisi sampai terjadi, maka penanganan yang dilakukan tidak cukup dengan pemberian antibiotik, melainkan juga perlu menyedot nanah di dalam.
Baca juga: Gejala Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dan organ-organ perut.
Peritonitis bisa juga menjadi komplikasi batu empedu.
Peritonitis dapat terjadi akibat pecahnya kantong empedu yang mengalami peradangan parah.
Untuk mengatasinya, penderita batu empedu perlu mendapatkan infus antibiotik, termasuk operasi pengangkatan bagian peritoneum yang mengalami kerusakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.