Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/03/2021, 10:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Pankreatitis adalah peradangan di pankreas.

Pankreas adalah kelenjar berbentuk lonjong yang terletak di bagian kiri atas perut, tepatnya di belakang organ lambung.

Pankreas menghasilkan enzim yang membantu pencernaan dan hormon yang membantu mengatur cara tubuh memproses gula (glukosa).

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Kasus pankreatitis ringan mungkin dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi kasus yang parah bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Sebelum berkembang menjadi parah, maka baik bagi siapa saja untuk dapat mengenal beragam gejala prankeatitis sebagai upaya deteksi dini.

Gejala pankreatitis

Pankreatitis dapat terjadi pada seseorang sebagai pankreatitis akut maupun pankreatitis kronik.

Merangkum Health Line, pankreatitis akut adalah pankreatitis yang sering kali muncul secara tiba-tiba atau mendadak.

Peradangan biasanya hilang dalam beberapa hari setelah perawatan dimulai, tetapi beberapa kasus mungkin memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Pankreatitis akut lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Batu empedu adalah penyebab pankreatitis akut paling utama pada orang dewasa.

Sedangkan pankreatitis kronis adalah peradangan pankreas yang muncul kembali secara konsisten atau terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Apakah Batu Empedu Berbahaya?

Orang dengan pankreatitis kronis dapat mengalami kerusakan permanen pada pankreas dan komplikasi lainnya. Jaringan parut berkembang dari peradangan yang berlanjut ini.

Pankreatitis dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin, hormon yang dikeluarkan oleh pankreas yang mengatur jumlah gula dalam darah penderita. Hal ini pun dapat menyebabkan diabetes pada sekitar 45 persen penderita pankreatitis kronis.

Penggunaan alkohol jangka panjang menyebabkan sekitar 70 persen kasus pankreatitis kronis pada orang dewasa.

Penyakit autoimun dan genetik, seperti fibrosis kistik juga dapat menjadi penyebab pankreatitis kronis pada beberapa orang.

Melansir Mayo Clinic, tergantung pada jenis yang dialami, tanda dan gejala pankreatitis dapat bervariasi pada masing-masing orang.

Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Secara Alami

Tanda dan gejala pankreatitis akut yang dapat terjadi, meliputi:

  1. Sakit perut bagian atas
  2. Sakit perut yang menjalar ke punggung
  3. Sakit perut yang terasa semakin parah setelah makan
  4. Demam
  5. Denyut nadi cepat
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Nyeri saat perut disentuh

Sedangkan, tanda dan gejala pankreatitis kronis yang dapat dikenali, termasuk:

  1. Sakit perut bagian atas
  2. Penurunan berat badan tanpa disengaja
  3. Feses berminyak dan bau (steatorrhea)

Kapan harus ke dokter?

Sebaiknya buahlah janji dengan dokter jika Anda mengalami sakit perut yang terus-menerus.

Sementara itu, segeralah cari bantuan medis jika sakit perut Anda sangat parah sehingga Anda tidak dapat duduk diam atau menemukan posisi yang membuat Anda lebih nyaman.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Sakit Tenggorokan?

Diagnosis prankeatitis

Dokter kemungkinan akan menggunakan kombinasi tes darah dan studi pencitraan untuk membuat diagnosis prankeatitis.

Melansir WebMD, jika Anda menderita pankreatitis akut, Anda akan mengalami sakit perut yang parah dan tes darah mungkin menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tingkat enzim pankreas Anda.

Berbagai jenis USG, MRI, dan CT-scan dapat mengungkapkan anatomi pankreas Anda, tanda-tanda peradangan, serta informasi tentang kondisi saluran empedu dan pankreas.

Tes lemak feses juga dapat menentukan apakah kotoran Anda memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dari biasanya.

Tes fungsi pankreas juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis prankreatitis.

Tes fungsi pankreas akan menunjukkan apakah pankreas Anda merespons sekretin secara normal.

Sekretin adalah hormon yang menyebabkan pankreas mengeluarkan cairan yang membantu mencerna makanan.

Baca juga: 16 Cara Mengatasi Sakit Perut Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Selama tes, dokter akan memasukkan selang melalui hidung atau tenggorokan Anda dan turun ke usus kecil Anda.

Dokter akan menyuntikkan sekretin ke pembuluh darah Anda, lalu mengambil sampel cairan melalui selang.

Dokter akan mengirimkan cairan ke laboratorium untuk membantu mendiagnosis pankreatitis atau kondisi lain yang memengaruhi pankreas Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau