Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penderita Diabetes Bisa Mengalami Penglihatan Kabur?

Kompas.com - 01/12/2021, 19:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Seseorang dengan penglihatan kabur tidak dapat melihat detail yang halus.

Salah satu penyebab penglihatan kabur bisa jadi diabetes.

Komplikasi jangka pendek dan jangka panjang diabetes dapat mempengaruhi mata dan penglihatan seseorang.

Mata kabur yang dialami penderita diabetes bisa halus, bisa datang dan hilang, bisa juga berlangsung lama, tergantung penyebabnya.

Lalu bagaimana diabetes dapat menyebabkan penglihatan seseorang menjadi kabur?

Melansir dari Medical News Today, diabetes dapat memiliki efek jangka panjang atau jangka pendek pada mata.

Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi yang merusak pembuluh darah kecil dari waktu ke waktu.

Baca juga: Alami Burnout karena Diabetes? Atasi dengan 5 Cara Ini

 

Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah pada bagian mata yang disebut retina.

Hal ini dapat membuat penglihatan kabur.

Penglihatan kabur jangka pendek terjadi karena alasan yang berbeda.

Pada penderita diabetes, cairan dapat keluar masuk mata akibat kadar gula darah yang tinggi.

Hal ini dapat menyebabkan lensa mata membengkak.

Saat bentuknya berubah, hasilnya kabur, karena lensa adalah bagian yang memfokuskan cahaya ke bagian belakang mata.

Masalah jangka pendek ini cenderung teratasi ketika kadar gula darah turun.

Diabetes juga dapat menyebabkan penglihatan kabur jangka pendek jika kadar gula darah turun terlalu rendah.

Gula darah rendah adalah hipoglikemia .

Masalah mata jangka panjang

Komplikasi mata akibat diabetes bersifat progresif.

Dengan demikian, dapat memburuk dari waktu ke waktu.

Pada awalnya, gejalanya kecil, dan hanya pemeriksaan mata spesialis yang dapat mendeteksinya.

Kemudian, gejala mata atau visual muncul.

Berikut ini beberapa masalah mata jangka panjang yang disebabkan oleh diabetes.

Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Sering Tak Disadari

Retinopati diabetik

Retinopati dapat memburuk seiring waktu. Secara garis besar, ada dua tahap.

Retinopati diabetik non-proliferatif (NPDR) juga dikenal sebagai retinopati latar belakang, ini adalah tahap awal, dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Pada tahap ini, pembuluh darah kecil retina mungkin menjadi lemah dan tersumbat.

Mungkin ada tonjolan di dalamnya, atau cairan bisa bocor keluar.

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di bagian tengah retina.

NPDR bisa ringan, sedang, atau berat, tergantung seberapa serius masalah pembuluh darahnya.

Pembengkakan di retina—atau edema makula—dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Ini karena bagian tengah di belakang mata yang memungkinkan orang melihat detail halus dengan jelas.

Kemudian, tahap yang kedua adalah retinopati diabetik proliferatif (PDR), yakni komplikasi mata stadium lanjut.

Pembuluh darah tidak dapat mengantarkan darah ke retina secara efektif karena telah menutup.

Tahap ini hanya berkembang pada beberapa penderita diabetes.

Pertumbuhan pembuluh darah baru tidak memberikan aliran darah normal ke retina dan dapat menyebabkan jaringan parut dan kerutan.

Dalam kasus yang parah, itu dapat mendistorsi penglihatan seseorang.

Retina bahkan bisa terlepas sehingga menyebabkan kehilangan penglihatan.

Pembuluh darah baru yang rapuh juga bisa berdarah.

Gejalanya termasuk bintik-bintik mengambang dalam penglihatan.

Jika pendarahan dari retina ke dalam cairan pusat mata besar, seseorang kadang-kadang bisa kehilangan penglihatan di mata itu.

Setelah ini, mereka hanya akan bisa membedakan terang dari gelap.

Akhirnya, pembuluh darah baru juga bisa mulai terbentuk di iris, bagian yang memberi warna mata pada orang. Ini mempengaruhi keseimbangan cairan di dalam mata.

Glaukoma

Glaukoma adalah masalah lain yang dapat berkembang dari waktu ke waktu. Ini adalah penumpukan tekanan di mata yang dapat mempengaruhi saraf utama dari mata ke otak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com