Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Diabetes ternyata dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout.

Menurut artikel tahun 2019 dari American Journal of Nursing, burnout karena diabetes biasanya melibatkan perasaan frustrasi dan kelelahan dari tuntutan sehari-hari untuk mengelola kondisi tersebut.

Burnout karena diabetes memengaruhi lebih dari sekadar kesehatan emosional.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi kemampuan untuk mengontrol diabetes. 

Dalam sebuah studi tahun 2018, lebih dari sepertiga orang dewasa dengan diabetes tipe 2 menunjukkan kelelahan sebagai penghalang untuk mengikuti rencana perawatan.

Secara umum, penderita diabetes kelelahan menjadi “kewalahan oleh tuntutan hidup dengan diabetes dan lelah mengelola kondisi mereka.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Sering Lapar?

Gejala burnout karena diabetes

Mengidentifikasi burnout karena diabetes bisa menjadi rumit karena "itu unik untuk individu," kata Shahzadi Devje, RD, seorang pendidik diabetes bersertifikat kepada Healthline.

Lamanya, tingkat keparahan, dan tanda-tanda burnout karena diabetes tidak hanya bervariasi pada tiap orang, tetapi juga dalam individu yang sama.

Satu episode burout mungkin terlihat berbeda dari episode yang lain, tergantung pada trigger atau pemicunya.

Meskipun tidak ada alat pengukuran standar untuk kondisi tersebut, burnout karena diabetes dapat mencakup gejala psikologis, seperti:

  • merasa seperti diabetes mengendalikan hidup
  • emosi negatif yang terkait dengan diabetes, seperti frustrasi, kemarahan, dendam, keputusasaan, atau kewalahan
  • perasaan kalah atau gagal
  • kurangnya motivasi untuk mengikuti rencana perawatan, bahkan jika Anda mengkhawatirkan kesehatan Anda
  • isolasi atau merasa seperti tidak ada yang mengerti apa yang Anda alami
  • pandangan pesimis

Baca juga: 9 Tes untuk Diagnosis Diabetes yang Bisa Dilakukan

Cara mengatasi burnout karena diabetes

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout karena diabetes.

Terima perasaan

Saat merasa lelah, seseorang mungkin tergoda untuk memaksakan diri, mengabaikan perasaan, atau menyalahkan diri sendiri karena tidak menindaklanjuti rencana perawatan.

Namun langkah pertama dalam mengelola burnout adalah menerima kehadirannya — termasuk emosi yang muncul darinya.

Menulis buku harian dapat menjadi alat yang berguna untuk mengeksplorasi perasaan seseorang di ruang bebas penilaian.

Jujurlah dengan dokter yang menangani diabetes

Berbicara dengan dokter atau profesional kesehatan tentang gejala burnout yang dialami bisa terasa tidak nyaman atau bahkan menjengkelkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com