KOMPAS.com - Selama hamil, wanita harus ekstra hati-hati untuk menjaga kesehatan diri dan janin di dalam kandungan.
Selama hamil, wanita dilarang mengonsumsi obat sembarangan. Mereka juga tidak disarankan mengonsumsi makanan mentah dan alkohol.
Sebab, semua itu bisa mempengaruhi perkembangan janin.
Selain itu, ada juga kabar yang mengatakan bahwa saat hamil sebaiknya wanita tidak mewarnai rambut mereka.
Pewarna rambut mengandug zat kimia yang bisa meresap ke kulit kepala dan bercampur dengan darah di tubuh. Tentunya, hal tersebut bisa memengaruhi kondisi janin.
Baca juga: Congenital Central Hypoventilation Syndrome (CCHS)
Menurut pakar obstetri dan ginekologi Salena Zanotti kulit kepala sebenarnya bisa menjadi penghalang kuat agar pewarna rambut tidak masuk ke tubuh.
Jadi, bhan kimia dalam pewarna rambut tidak terserap ke dalam tubuh jika Anda memiliki kulit kepala yang sehat.
Sayangnya, belum banyak data medis yang memberikan bukti apakah pewarna rambut benar-benar aman untuk ibu hamil.
Karena itu, wanita hamil tetap harus melakukan tindakan pencegahan.
Jika Anda khawatir mearnai rambut bisa memengaruhi kondisi janin, Anda harus melakukan tindakan pencegahan. Berikut tips aman mewarnai rambut saat hamil:
Trimester pertama adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat bagi janin.
Organ-organ utama janin sedang terbentuk di masa ini, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Jika Anda takut pewarna rambut memengaruhi janin, tunggu hingga masa trimester pertama ini berakhir.
“Banyak dokter menyarankan untuk menunda pewarnaan rambut sampai minggu ke-13 kehamilan Anda untuk memastikan keamanan,” kata Zanotti.
Jika Anda menderita eksim, psoriasis, atau kondisi kulit lainnya, tanyakan kepada dokter Anda sebelum mewarnai rambut.