Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Semua orang ingin sehat dan terhindari dari beragam penyakit, termasuk leukemia, suatu penyakit genetik.

Leukemia adalah kanker pada sumsum tulang, di mana sel-sel darah dibuat.

Mengutip Verywell Health, ada beberapa cara yang berpotensi untuk memperkecil risiko leukemia, seperti menghindari diri dari paparan bahan kimia, tidak merokok, berolahraga, dan makan makanan yang bergizi.

Namun, tidak dapat mencegah risiko leukemia sepenuhnya.

Baca juga: Penyebab Leukemia dan Faktor Risikonya

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan seseeorang untuk memperkecil risiko leukemia:

1. Hindari zat kimia berbahaya

Mengutip Verywell Health, beberapa zat di lingkungan kita dapat meningkatkan risiko leukemia.

Sehingga, sebisa mungkin menghindari paparan zat tersebut, terutama pada anak-anak. Pastikan untuk membaca label produk dan ikuti tindakan pencegahan.

Ada pun beberapa zat kimia tersebut sebagai berikut:

  • Benzena

Benzena adalah yang paling terkenal dan paling banyak dicatat sebagai faktor risiko leukemia.

Benzena banyak ditemukan dalam beragam produk, seperti:

  • Cat
  • Pernis kayu
  • Pelarut
  • Resin
  • Lem
  • Plastik
  • Beberapa produk pembersih
  • Produk otomotif
  • Pestisida
  • Pembunuh gulma
  • Deterjen
  • Bensin tanpa timbal

Benzena adalah produk sampingan dari pembakaran batu bara dan minyak bumi.

Benzena juga terkandung dalam asap tembakau.

Seseorang mungkin bisa terpapar zat berbahaya ini di tempat kerja, dalam pekerjaan yang memproduksi atau menggunakan produk ini, atau di rumah, seperti saat memperbarui kamar.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Leukemia yang Perlu Diwaspadai

  • Formaldehida

Formaldehida juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia.

Zat ini umum ditemukan di laboratorium medis dan sebagai cairan pembalseman.

Di rumah, formaldehida ditemukan dalam produk kayu (pressed wood), beberapa penyegar udara, pelapis, dan wallpaper.

Produk pressed wood kelas eksterior dapat mengeluarkan lebih sedikit formaldehida.

  • Pestisida

Pestisida ditemukan terkait dengan potensi anak terkena leukemia sejak dari rahim.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa risiko pada anak-anak yang terpapar pestisida di rumah mencapai 7 kali lipat dari anak-anak yang tidak terpapar pestisida.

Paparan pestisida di rumah yang menjadi perhatian, seperti:

  • Bahan kimia berkebun (untuk tanaman hias dan tanaman kebun).
  • Bahan kimia yang diterapkan oleh layanan hama profesional.
  • Beberapa pupuk.
  • Pembunuh gulma (fungisida dan herbisida).
  • Beberapa insektisida.
  • Beberapa sampo yang digunakan untuk mengobati kutu rambut.

Baca juga: Keringat Malam Bisa Jadi Gejala Awal Leukemia, Kenali Gejala Lainnya

2. Menimbang risiko dan manfaat dari tes serta perawatan medis

  • Tes medis

Mengutip Verywell Health, ada serangkaian tes diagnostik dan perawatan yang meningkatkan risiko leukemia, seperti sinar-X dan CT scan.

Tidak diketahui secara pasti tingkat paparan apa yang dapat menyebabkan leukemia.

Namun, perkiraan telah dibuat berdasarkan risiko yang ditemukan dengan paparan bom atom.

Rata-rata orang Amerika terpapar sekitar 3,0 mSv radiasi alam setiap tahun, dengan jumlah yang agak lebih tinggi di ketinggian yang lebih tinggi.

Paparan radiasi rata-rata dari studi pencitraan umum meliputi:

  • Rontgen dada (2 tampilan): 0,10 mSV
  • X-ray ekstremitas (lengan atau kaki): 0,001 mSV
  • CT scan dada: 8,0 mSV
  • CT scan perut: 10,0 mSv
  • CT scan kepala: 2.0 mSV
  • Mammogram: 0,4 mSV
  • Rontgen Gigi (4 tampilan bite wing): 0,005 mSV
  • Rontgen gigi (panoramik): 0,007 mSV
  • Seri GI lebih rendah: 8 mSv
  • PET/CT: 25 mSV

Baca juga: Gejala Awal Leukemia yang Tidak Boleh Disepelekan

Paparan radiasi medis lebih berisiko pada anak-anak dibandingkan orang dewasa karena kerentanan dan jangka waktu lebih lama untuk kanker dapat berkembang.

Namun, sering kali tes medis di atas diperlukan. Oleh karena itu penting untuk memastikan:

  1. Apakah prosedur ini diperlukan secara medis?
  2. Apakah ada tes lain yang bisa dilakukan dengan tingkat paparan yang lebih rendah? Misalnya, rontgen biasa dari pada CT scan?
  3. Apakah ada tes yang bisa digunakan yang tidak melibatkan radiasi? Pemindaian MRI dan pemeriksaan ultrasound tidak membuat orang terpapar radiasi
  4. Bisakah prosedur menggantikan studi pencitraan? Misalnya, endoskopi saluran cerna atas atau bawah (yang tidak melibatkan paparan radiasi) menggantikan pemeriksaan sinar-X barium?
  • Terapi radiasi dan kemoterapi

Terapi radiasi untuk kanker dapat meningkatkan risiko pengembangan leukemia myeloid akut (AML), dengan risiko puncak terjadi lima hingga sembilan tahun setelah perawatan.

Namun, sebagian besar waktu, manfaat pengobatan terapi radiasi dan kemoterapi memang akan jauh lebih besar dari pada risikonya.

Jadi akan sangat membantu untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan tentang hal ini ketika mempertimbangkan pilihan pengobatan yang potensial.

Baca juga: 9 Gejala Leukemia yang Perlu Diwaspadai

3. Kebiasaan hidup sehat

Mengutip Healthline, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko leukemia.

Langkah-langkah ini juga dapat mengurangi risiko jenis kanker lainnya, yaitu:

  • Berhenti merokok

Merokok meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk leukemia. Tidak pernah merokok atau berhenti merokok akan menurunkan risiko leukemia.

  • Pertahankan berat badan yang moderat

Memiliki obesitas adalah risiko lain untuk leukemia yang dapat dikendalikan.

Mengambil langkah-langkah untuk menjaga berat badan yang moderat dapat mengurangi risiko leukemia.

Kita dapat memulainya dengan mengembangkan pola makan seimbang dan menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

  • Hindari menghirup bahan kimia tertentu

Bahan kimia benzena dan formaldehida diketahui meningkatkan risiko leukemia. Bahan kimia ini dapat ditemukan di beberapa tempat kerja dan bangunan.
Jika memungkinkan, menghindari bahan kimia ini dapat menurunkan risiko leukemia.

Tips pencegahan ini dapat digunakan untuk mengurangi risiko kedua jenis leukemia akut , leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myeloid akut (AML).

Mengurangi risiko tidak berarti dijamin tidak akan bisa terkena leukemia, tetapi itu berarti peluangnya diturunkan.

Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com