KOMPAS.com - Polusi udara dapat menjadi penyebab kanker paru-paru, sama seperti akibat merokok.
Polusi udara merupakan kondisi di mana adanya tambahan zat berbahaya di udara yang kita hirup.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2013 telah secara resmi menyatakan bahwa polusi udara luar ruangan adalah karsinogen kelompok 1 (karsinogenik untuk manusia).
Karsinogen adalah zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko
Mengutip Healthline, campuran partikel kecil berbahaya dari udara yang kita hirup itulah polusi udara.
Menghirupnya terus-menerus dapat membuat penumpukan partikel yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel paru-paru dan peradangan di organ tersebut.
Peradangan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan dalam cara sel-sel paru-paru bereplikasi.
Penelitian sedang berlangsung, tapi sebuah studi 2014 menunjukkan bahwa paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan DNA, mutasi gen, dan ekspresi gen yang berubah.
Ekspresi gen adalah rangkaian proses penggunaan informasi dari suatu gen untuk sintesis produk gen fungsional.
Perubahan tersebut dapat menyebabkan sel-sel paru-paru tumbuh tak terkendali.
Penelitian juga menunjukkan polusi udara berkontribusi pada kondisi kesehatan lainnya, seperti:
Baca juga: Mengenal Perbedaan Gejala Pneumonia dan Kanker Paru-paru
Mengutip Healthline, polusi udara adalah campuran kompleks dari partikel dan gas yang dihasilkan oleh kegiatan industri dan komersial, dan berbagai jenis transportasi seperti:
Banyak jenis polutan udara yang berbeda terkait dengan kanker. Namun menurut WHO, materi partikulat paling erat hubungannya dengan kanker.
Materi partikulat mengacu pada campuran partikel padat dan cair kecil yang tersuspensi di udara.
Partikulat bisa hadir di udara dalam dan luar ruangan. Partikel ini biasanya sangat kecil, sehingga Anda tidak dapat melihatnya.
Anda hanya dapat melihat kabut yang terbentuk ketika jutaan materi partikulat mendistorsi sinar matahari.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Risiko Kanker Paru-paru
Contoh polusi udara luar ruangan:
Di negara berkembang, khususnya wanita dan anak-anak mengalami paparan polusi udara tertinggi di rumah mereka sendiri, menurut WHO.
Sebab, mereka menghabiskan sebagian besar waktu di dekat area memasak rumah.
Polusi udara dalam ruangan dapat timbul dari penggunaan api terbuka atau kompor tradisional untuk memasak, memanaskan, penerangan di rumah tangga, dan sumber lainnya.
Contoh polusi udara dalam ruangan:
Baca juga: Mengenal Gejala Kanker Paru-paru Stadium 2
Mengutip Healthline, siapa pun yang tinggal di tempat yang tingkat polusi partikelnya tinggi berisiko.
Menurut WHO, orang yang tinggal dinegara berpenghasilan rendah dan menengah memikul beban polusi udara luar ruangan secara tidak proporsional, terutama orang-orang yang tinggal di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Banyak dari sumber polusi udara ini berada di luar kendali individu.
Faktor-faktor berikut meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker paru-paru dari polusi udara:
Baca juga: 13 Gejala Kanker Paru-paru pada Wanita yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Cancer, sebagian besar kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala apa pun sampai mereka menyebar, tetapi beberapa orang dengan kanker paru-paru dini memang memiliki gejala.
Gejala kanker paru-paru yang paling umum adalah:
Jika kanker paru-paru menyebar ke bagian lain dari tubuh, dapat menyebabkan:
Baca juga: Tanda dan Gejala Awal Kanker Paru-paru pada Pria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.