KOMPAS.com - Ganja medis adalah istilah turunan dari tanaman ganja yang memiliki manfaat terhadap kesehatan, tidak hanya sekedar untuk rekreasi.
Selama ribuan tahun ganja digunakan sebatas untuk rekreasi, tetapi dengan perkembangan penelitian ditemukan manfaat kesehatan.
Mengutip WebMD, tanaman ganja mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing memiliki efek yang berbeda pada tubuh.
Ganja medis adalah istilah yang merujuk pada bahan kimia utama dari yang digunakan dalam pengobatan, yaitu delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD).
Baca juga: Bagaimana Manfaat Ganja Medis untuk Cerebral Palsy?
Mengutip Vereywell Health, ganja medis memiliki manfaat kesehatan karena mengandung 2 senyawa kimia alami utama dengan sifat obat, yaitu Tetrahydrocannabinol (THC) dan Cannabidiol (CBD).
Baik THC dan CBD memiliki struktur kimia yang mirip dengan endocannabinoid alami tubuh.
Endocannabinoids adalah neurotransmitter yang bekerja di otak.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimia yang menyampaikan sinyal antara sel-sel saraf dalam tubuh.
Namun, THC dan CBD memengaruhi reseptor yang berbeda di otak. CBD adalah senyawa psikoaktif, tetapi tidak memberi efek mabuk seperti THC.
Sehingga, CBD lebih populer sebagai bahan pengobatan.
Pada 2018, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat menyetujui Epidiolex, obat berbasis cannabidiol (CBD) yang berasal dari tanaman ganja, untuk mengobati gangguan kejang.
Dengan fungsi THC dan CBD, ganja medis adalah obat yang memainkan peran penting terhadap masalah tidur, nyeri, nafsu makan, suasana hati, dan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Bisakah Ganja Medis Obati Cerebral Palsy? Ini Hasil Studinya
Mengutip WebMD, cannabinoids mirip dengan bahan kimia yang dibuat tubuh yang terlibat dalam nafsu makan, memori, gerakan, dan rasa sakit.
Penelitian terbatas menunjukkan manfaat kesehatan dari cannabinoids ganja medis dengan dalam perannya membantu:
Baca juga: Mengenal Ganja Medis dan Pro Kontranya di Indonesia
Beberapa masalah kesehatan yang nampaknya dapat diobati dengan ganja medis, meliputi:
Namun, ganja medis belum terbukti membantu banyak dari kondisi ini, dengan beberapa pengecualian, kata Marcel Bonn-Miller, PhD, spesialis penyalahgunaan zat di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman.
"Jumlah terbesar bukti untuk efek terapeutik ganja berhubungan dengan kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit kronis, mual, dan muntah karena kemoterapi, dan kelenturan (otot tegang atau kaku) dari MS (multiple sclerosis)," kata Bonn-Miller.
Baca juga: Meski Kontroversial, Ganja Terbukti dapat Sembuhkan 5 Penyakit Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.