KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (23/07/2022) menetapkan kasus cacar monyet (monkeypox) yang mewabah beberapa bulan belakangan sebagai darurat kesehatan global.
Saat ini, kasus cacar monyet telah terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu.
Cacar monyet adalah penyakit yang menyebabkan demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit.
Penyebab penyakit ini adalah virus monkeypox yang terkait dengan virus cacar.
Sebagian besar orang yang tertular cacar monyet sembuh dalam waktu tiga hingga empat minggu.
Namun, penyakit tersebut bisa menjadi lebih serius bagi sebagian orang dan berpotensi mengakibatkan kematian.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Ginjal Sehat yang Harus Diketahui
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis orthopoxvirus.
Virus ini menular melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang membawa virus monkeypox.
Virus ini juga bisa menular melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk dan seprai.
Gejala cacar monyet cenderung berkembang dengan cara yang sama dari orang ke orang. Berikut berbagai gejala cacar monyet:
Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi virus monkeypox tidak mengalami demam.
Setelah timbulnya gejala awal, ruam berkembang dalam waktu sekitar satu hingga tiga hari.
Ruam biasanya dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Masa inkubasi cacar monyet bisa cukup lama. Biasanya, ini adalah tujuh 14 hari, tetapi dapat berkisar dari lima hingga 21 hari.
Kebanyakan orang yang terkena cacar monyet sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam beberapa minggu.
Namun, penyakit ini dapat memiliki konsekuensi serius bagi beberapa individu, termasuk kematian.
Baca juga: 7 Tanda Cacar Monyet dan Tindakan yang Harus Dilakukan jika Tertular
Cacar monyet juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti berikut: