Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Minum Kopi Sulit Tidur? Jangan Pakai Gula

Kompas.com - 27/07/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANYAK yang mengatakan bahwa minum kopi menyebabkan sulit tidur. Namun sebagian yang lain mengatakan sama sekali tidak terpengaruh, tetap dapat tidur dengan pulas. Termasuk saya.

Lalu apa yang menyebabkan perbedaan tersebut. Apakah yang masih bisa tidur termasuk peminum kopi berat? Atau ada penyebab lain?

Kafein adalah kandungan utama yang terdapat dalam kopi. Namun, selain kopi ada makanan lain yang justru kandungan kafeinnya lebih tinggi dari kopi dan tidak menyebabkan kesulitan tidur.

Teh, salah satu minuman lain yang banyak mengandung kafein. Namun berbeda dengan kopi, jarang sekali orang yang mengeluh sulit tidur setelah minum teh.

Dalam penelitian laboratorium, kafein ternyata meningkatkan jumlah AMP dan AMP kinase. Makanya jadi bahan yang menarik bagi para peneliti autofagi.

Mengapa? Karena salah satu pemicu proses autofagi adalah tingginya AMP dan AMP kinase.

AMP adalah produk akhir dari siklus ATP pada saat energi digunakan. Hal ini terjadi akibat dilepaskannya ion fosfat pada ATP disertai dengan pelepasan energi.

ATP menjadi kehilangan ion fosfat hingga berubah menjadi ADP lalu AMP.

ATP ---> ADP + P + Energi (30,5 kJ/ mol)
ATP ---> AMP + PP + Energi (45,6 kJ/ mol)

Peningkatan kadar AMP akan memicu pelepasan AMP kinase yang penting dalam proses autofagi. Lisosom akan aktif tanpa ada aktivasi glukagon.

Namun yang paling menarik dalam proses ini adalah terjadinya replikasi mitokondria. Jumlah mitokondria yang bertambah akan memberikan cadangan energi yang lebih besar.

Kafein juga memicu peningkatan tingkat basal metabolisme (basal metabolisme rate). Angka yang biasa menunjukkan tingkat aktivitas tubuh.

Pemberian kafein juga meningkatkan oksidasi lemak menjadi energi. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang aktivitas fisiknya kurang.

Dalam percobaan, terlihat kekuatan dan daya tahan otot tubuh meningkat. Hal ini tidak perlu diherankan. Bukankah sebelumnya sudah terlihat peningkatan AMP dan AMP kinase.

Namun mekanismenya dalam meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan belum dapat dijelaskan. Namun diduga berkaitan dengan penambahan gula pada kopi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau