KOMPAS.com - Lansia termasuk lansia dengan disabilitas merupakan kelompok penduduk yang paling rentan selama pandemi Covid-19.
Dengan terus berlangsungnya pandemi Covid-19 dan terbatasnya perlindungan sosial, lansia lebih rentan terhadap guncangan ekonomi dan risiko kemiskinan.
PPKM juga membuat lansia terisolasi dari kehidupan dunia luar, sehingga memengaruhi kesehatan mental mereka.
Selain itu, meskipun vaksin diprioritaskan untuk lansia, temuan dari Kementerian Kesehatan di lapangan menyebutkan bahwa jangkauan cakupan vaksinasi bagi lansia belum maksimal.
Baca juga: Dirjen WHO: Dana Berkelanjutan G20, Langkah Nyata Bekal Hadapi Pandemi
Sebab, sejumlah lokasi vaksinasi masih sulit untuk dicapai lansia, baik dari segi jarak, akses dan ongkos transportasi, maupun ketersediaan pendamping.
Sementara itu, Indonesia sudah memasuki era populasi yang menua (ageing population).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, ada 29,82 juta orang lansia di Indonesia, 10,82 persen dari populasi nasional.
Berangkat dari kondisi itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFPA) mengkaji mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap lansia, termasuk lansia dengan disabilitas.
Penelitian lansia selama pandemi Covid-19 mengambil sampel dari 10 provinsi dengan menggunakan aplikasi GoLantang secara nasional, yaitu:
Baca juga: Antisipasi Pandemi Penyakit Zoonosis, G20 Perkuat Komitmen One Health
Hasil dari penelitian lansia saat pandemi Covid-19 tersebut diluncurkan pada 26 Juli 2022 di Bandung, Jawa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.