Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2022, 21:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - BPA atau bisphenol A merupakan salah satu bahan kimia yang sering kita temui di berbagai kemasan makanan.

BPA sendiri dijelaskan oleh Healthline sebagai bahan kimia industri yang digunakan untuk memproduksi plastik dan berbagai produk komersial, seperti botol bayi, wadah makanan, hingga produk kebersihan.

Penggunaan BPA pada beberapa produk diizinkan karena kandungannya yang sedikit.

Baca juga: Kenali Apa itu BPA (Bisphenol A) dan Bahayanya untuk Kesehatan

 

Padahal, BPA masih tetap bisa berpindah ke makanan meskipun jumlahnya sedikit.

Lalu, apa dampak buruk BPA untuk kesehatan?

1. Gangguan reproduksi

Penelitian mengenai BPA dan gangguan reproduksi dimuat pada Jurnal Human Reproduction pada tahun 2009.

Pada penelitian ini ditemukan bahwa paparan BPA pada pria akan memberikan dampak buruk pada kesuburan.

Paparan BPA yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi dan masalah yang berkaitan pada nafsu seksual serta ejakulasi.

Sedangkan menurut penelitian yang diterbitkan pada International Journal of Environmental Research and Public Health pada tahun 2015, ditemukan bahwa BPA bisa memberi dampak buruk pada fungsi endokrin yang melibatkan hipotalamus dan kelenjar pituitari.

Kondisi ini dijelaskan bisa memengaruhi pubertas dan ovulasi sehingga mengakibatkan kemandulan.

Tidak hanya itu saja, terdapat efek jangka panjang yang juga disebutkan di dalam penelitian ini.

Baca juga: Bahaya Kemasan Plastik BPA Makanan dan Minuman, IDI Beri 5 Rekomendasi

2. Penyakit jantung

Paparan BPA pada manusia, meskipun hanya dalam jumlah sedikit, akan menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Kaitan antara keduanya sudah diteliti dan terbit pada International Journal of Environmental Research and Public Health di tahun 2014.

Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada beberapa penyakit kardiovaskular yang mungkin dialami, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, angina, hipertensi, serta penyakit arteri perifer.

Tidak hanya itu saja, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan juga menunjukkan adanya perubahan tekanan darah, aritmia, dan aterosklerosis yang disebabkan oleh paparan BPA.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau