KOMPAS.com - Belakangan ini, Indonesia sedang dihebohkan oleh peningkatan kasus gagal ginjal di kalangan anak-anak.
Bahkan, sudah ada 99 anak di Indonesia yang meninggal karena kasus gagal ginjal akut.
Oleh karena itu, orangtua diminta waspada agar sang anak terhindar dari penyakit ini.
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk menghilangkan kelebihan garam, cairan, dan bahan limbah dari darah.
Eliminasi ini adalah inti dari fungsi utama ginjal Anda. Cairan tubuh dapat naik ke tingkat yang berbahaya ketika ginjal kehilangan kemampuan menyaringnya.
Kondisi ini juga akan menyebabkan elektrolit dan bahan limbah menumpuk di tubuh Anda, yang juga dapat mengancam jiwa.
Baca juga: Kenali Apa itu Obat Ibuprofen, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Penyakit ini bisa berkembang pesat selama beberapa jam dan dapat berkembang selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.
Orang yang sakit kritis dan membutuhkan perawatan intensif memiliki risiko tertinggi terkena gagal ginjal akut.
Gagal ginjal akut dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan intensif. Namun, penyakit ini reversibel (dapat kembali normal). Jika Anda dalam keadaan sehat, pemulihan mungkin terjadi.
Gagal ginjal akut bisa terjadi karena berbagai penyebab. Berikut penyebab umum gagal ginjal akut:
Berkurangnya aliran darah dapat merusak ginjal Anda. Kondisi berikut dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal Anda:
Ada beberapa kondisi medis yang bisa memicu gagal ginjal akut, berikut di antaranya:
Baca juga: Bukan Paracetamol, Begini Penanganan Pertama saat Anak Demam
Kemungkinan terkena gagal ginjal akut lebih besar jika Anda memiliki salah satu dari masalah kesehatan jangka panjang berikut:
Jika Anda sakit atau dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit, Anda memiliki risiko tinggi mengalami gagal ginjal akut.
Menjadi penerima operasi jantung, operasi perut, atau transplantasi sumsum tulang juga dapat meningkatkan risiko Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.