Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Pijat Kaki untuk Mengatasi Sulit Tidur pada Wanita Menopause

Kompas.com - 19/10/2022, 21:05 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Saat seorang wanita mengalami menopause atau henti haid, produksi hormon estrogen akan menurun drastis.

Perlu Anda ketahui, turunnya kadar estrogen tak hanya menyebabkan hot flashes, kekeringan vagina, berkurangnya gairah, dan kualitas seks.

Selain itu, saat menopause para wanita juga dapat mengalami insomnia atau gangguan tidur lainnya.

Baca juga: Gejala Hipertensi yang Mirip dengan Tanda Menopause, Wanita Perlu Tahu

Seseorang yang kurang tidur berisiko mengalami rasa lelah yang berkepanjangan dan cenderung kurang bertenaga dalam menjalani aktivitasnya.

Kurang tidur juga mengakibatkan wanita di atas 50 tahun mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan perubahan suasana hati.

 

Manfaat pijat kaki pada wanita menopause

Ketika merasa lelah, wanita lanjut usia (lansia) yang sudah menopause, mungkin berpikir untuk mendatangi pusat reflexology atau memanggil tukang pijat ke rumah.

Menariknya, refleksi atau pijat khususnya di area kaki dapat memberi manfaat signifikan untuk meredakan kelelahan di masa menopause.

Menurut penelitian yang diterbitkan JAN (Journal of Advanced Nursing) pada 2020, refleksi kaki bermanfaat dalam mengatasi gangguan tidur pada wanita yang mengalami henti haid.

"Beberapa waktu belakangan ini, penelitian hanya menunjukkan bahwa pijat membantu meringankan rasa sakit kronis seperti nyeri radang sendi."

"Kini, studi baru menunjukkan manfaat pijat kaki dalam mengatasi gangguan tidur, kecemasan, dan kelelahan pada wanita menopause," begitu bunyi penelitian tersebut.

Baca juga: Menopause Dini Tingkatkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya

Perlu Anda ketahui, penelitian melibatkan 70 partisipan wanita yang sudah menopause di sebuah desa di Turki Utara.

Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, satu grup mendapat tugas eksperimen, sementara lainnya kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen mendapat layakan pijat kaki 20 menit (masing-masing kaki 10 menit) sekali setiap hari selama sepekan. Sementara, kelompok kontrol tidak menerima layanan tersebut.

Hasilnya, wanita menopause dalam kelompok eksperimen mendapatkan tidur yang lebih berkualitas dan pengurangan gangguan kecemasan. Mereka bahkan dapat tidur satu jam lebih awal, dibanding kelompok kontrol.

Para peneliti lantas merekomendasikan pijat kaki sebagai metode pengobatan alternatif selain farmakologis dalam mengobati keluhan menopause, seperti kecemasan, kelelahan, dan gangguan tidur.

Cara memijat kaki tanpa bantuan terapis

Pada penelitian yang dilakukan di Turki Utara, para pemijat atau terapis menggunakan teknik tekanan ibu jari, gerakan mengusap, menepuk, menggosok, dan meremas.

Jika Anda ingin mencoba memijat kaki sendiri tanpa bantuan terapis, berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan:

  1. Putar pergelangan kaki Anda
  2. Gosok bagian bawah kaki Anda dari ujung kaki ke tumit dengan gerakan yang kuat.
  3. Lakukan peregangan. Anda bisa meregangkan jari-jari kaki ke belakang, kemudian dengan tangan lain, tepuk telapak kaki dengan lembut.
  4. Tekan ibu jari ke bagian bawah tumit Anda, lalu tekan ke atas, kemudian tarik ke luar.
  5. Tekan telapak kaki dengan gerakan memutar ibu jari

Baca juga: Dapat Jadi Hal Baik, Menopause Punya 8 Manfaat Ini Bagi Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau