Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Punggung Berjerawat yang Paling Umum

Kompas.com - 24/11/2022, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya di wajah, ternyata jerawat bisa muncul di mana saja, termasuk di punggung.

Punggung berjerawat sering membuat seseorang merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri ketika ingin mengenakan pakaian tertentu.

Tidak jarang juga timbul rasa sakit ketika jerawat di punggung meradang.

Baca juga: Penyebab Jerawat Punggung dan Cara Mengatasinya

Kenali penyebab punggung berjerawat ini untuk menurunkan tingkat keparahannya.

1. Riwayat keluarga

Riwayat keluarga akan berkontribusi besar pada munculnya jerawat punggung.

Self menyebutkan bahwa orang tua atau anggota keluarga yang rentan berjerawat akan membuat seseorang mudah berjerawat juga.

Faktor genetik akan memengaruhi kondisi kulit, khususnya respon inflamasi dan bagaimana kelenjar minyak bekerja.

2. Gesekan

Melansir Cleveland Clinic, jerawat punggung juga bisa muncul dan bertambah parah ketika punggung yang berkeringat bergesekan dengan baju atau barang lain, seperti tas punggung hingga peralatan olahraga.

Penggunaan peralatan olahraga tersebut akan memberikan tekanan pada punggung sehingga jerawat muncul dan bertambah parah.

3. Hormon

Jerawat punggung bisa muncul ketika level hormon sedang tinggi, atau sekitar 7 hingga 10 hari sebelum menstruasi.

Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatan hormon progesteron yang menstimulasi produksi sebum.

Hormon androgen pada wanita juga akan menstimulasi produksi sebum sehingga jerawat punggung bermunculan.

Jerawat punggung juga akan menjadi parah selama dan setelah kehamilan atau selama perimenopause dan menopause karena perubahan hormon yang signifikan.

4. Konsumsi obat tertentu

Healthline menyebutkan bahwa jerawat punggung muncul sebagai efek samping dari konsumsi obat tertentu.

Beberapa jenis obat, seperti antidepresan dan kortikosteroid, akan menyebabkan jerawat punggung atau membuatnya semakin parah.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Jerawat Punggung secara Alami

5. Kurang memerhatikan kebersihan

Rambut kotor yang menjuntai bisa bergesekan dengan punggung sehingga minyak yang dihasilkan oleh rambut menyebabkan jerawat.

Penggunaan pakaian yang sama setelah berkeringat atau berolahraga, serta seprai atau handuk yang kotor juga akan menyebabkan jerawat punggung.

6. Penggunaan produk perawatan kulit tertentu

Beberapa produk perawatan kulit bisa menyebabkan munculnya jerawat punggung, khususnya produk yang mengandung minyak.

AAD merekomendasikan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang tidak menyebabkan komedo, jerawat, bebas minyak, dan tidak menyumbat pori.

7. Stres dan kecemasan

Stres dan kecemasan akan meningkatkan produksi hormon kortisol di tubuh.

Hormon kortisol ini dijelaskan oleh Cleveland Clinic sebagai penyebab bertambahnya produksi sebum yang akhirnya membuat punggung berjerawat.

8. Keringat yang terperangkap

Keringat yang terperangkap di antara kulit dan pakaian dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya muncul jerawat punggung.

Orang-orang yang tinggal pada daerah yang memiliki iklim tropis atau memiliki penyakit bawaan yang menyebabkan keringat berlebihan (hiperhidrosis) berpotensi memiliki punggung berjerawat.

Baca juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Punggung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau