Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2022, 10:31 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Serangan panik tidak hanya menyerang orang dewasa. Panic attack ternyata juga dapat dirasakan oleh anak-anak.

Seorang anak yang mengalami serangan panik akan kehilangan kendali terhadap situasi di sekitarnya.

Si kecil biasanya juga diliputi rasa takut akan mengalami bahaya fisik, bahkan hingga nyawanya terancam.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Seseorang Mengalami Serangan Panik?

Serangan panik pada anak dapat dipicu oleh peristiwa-peristiwa traumatis yang membuat si kecil tidak nyaman, antara lain:

  • Intimidasi yang ia dapat di lingkungan pertemanan sekolah atau rumah
  • Kesulitan belajar, nilai buruk
  • Orangtua terlalu keras, menggunakan kekerasan fisik untuk membuat si kecil menurut
  • Kematian atau kehilangan keluarga atau orang yang dicintai

Tanda-tanda serangan panik pada anak

Reaksi fisik atau tanda-tanda setiap anak terhadap serangan panik dapat berbeda-beda, di antaranya adalah:

  1. Napas tersengal-sengal, napas cepat, atau sulit bernapas
  2. Kepala terasa ringan dan merasa akan pingsan
  3. Kepekaan terhadap cahaya, merasa cahaya lebih terang dan intens
  4. Detak jantung meningkat lebih cepat, dada terasa sesak
  5. Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  6. Kaki gemetar dan lemas
  7. Mengeluarkan air mata, seperti tidak bisa berhenti menangis
  8. Merasa kaku, terjebak, hingga tidak bisa bergerak
  9. Kram perut
  10. Mual, muntah.

 

Mengatasi serangan panik pada anak

Setelah memahami tanda-tanda serangan panik pada anak, para orangtua mungkin perlu tahu bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Melansir laman UNICEF, langkah pertama untuk mengatasi serangan panik pada anak yaitu tidak denial atau menerima bahwa si kecil sedang berada dalam episode serangan panik yang mengganggu mental dan fisiknya.

Setelah itu, orangtua sebaiknya mencari tahun dan memahami pemicu serangan panik pada anaknya. Minta anak menceritakan perasaannya dan apa yang membuat mereka cemas atau stres.

Dengan mengetahui hal-hal ini, anak dapat diajarkan strategi untuk menghadapi pemicu panik.

Baca juga: Bagaimana Serangan Panik Bisa Menyebabkan Sesak Napas?

Berikut beberapa cara mengatasi seragan panik pada anak agar si kecil mampu meraih kembali kendalinya dan merasa tenang.

1. Menerima bahwa serangan panik bisa terjadi

Beberapa orang mungkin berpikir dengan menghindari pemicu atau situasi yang menyebabkan serangan panik dapat membuat mereka lebih stabil. Akan tetapi, menghindar justru bisa membuat kecemasan kita makin besar

Karena itu, yang perlu dilakukan adalah membantu anak menerima dan menghadapi perasaannya ketika serangan panik muncul, bukan menghindari pemicunya.

2. Konsentrasi bernapas

Anak yang sedang mengalami serangan panik sebaiknya dianjurkan untuk bernapas menggunakan otot perut.

Pernapasan perut dapat membuat seseorang lebih tenang dan membantu paru-paru untuk mendapatkan lebih banyak oksiden. Berikut cara untuk melakukan pernapasan perut:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com