Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa ADHD juga bisa dialami oleh orang dewasa?

Gejala ADHD pada orang dewasa lebih sulit ditangkap daripada gejala ADHD pada anak-anak.

Oleh karena itu, banyak orang seringkali tak menyadari jika dirinya mengidap ADHD.

Diagnosis ADHD harus dilakukan oleh seorang profesional atau dokter. Melansir Cleveland Clinic, dokter biasanya melakukan tiga langkah berikut sebelum mendiagnosa ADHD:

  • Mencari gejala ADHD yang bermasalah bagi kehidupan seseorang.
  • Faktor eksternal yang dapat menyebabkan perilaku yang bersangkutan.
  • Adanya gangguan kesehatan mental lainnya.

Diperkirakan 2,5% orang dewasa di seluruh dunia menderita ADHD.

Lebih dari setengah dari mereka yang menderita ADHD juga memiliki diagnosis kesehatan perilaku dan gangguan suasana hati lainnya seperti depresi atau kecemasan.

Dan menurut sebuah studi tahun 2019, diagnosis ADHD dewasa tumbuh empat kali lebih cepat daripada diagnosis masa kanak-kanak.

Spesialis kesehatan perilaku anak Michael Manos mengatakan bahwa ADHD yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi dan kecemasan.

"Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis ADHD dewasa yang benar dan mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya untuk memberikan pengobatan terbaik," tambahnya.

Baca juga: Manfaat Pasang Ring Jantung untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Gejala ADHD pada orang dewasa

Ada beberapa gejala yang menunjukan adanya ADHD pada orang dewasa. Berikut gejala ADHD pada orang dewasa:

1. Kurangnya perhatian terhadap detail

Penderita ADHD seringkali melupakan hal detail yang terlihat sepele, misalnya lupa meletakan kunci rumah aau mungkin Anda sedang menyusun presentasi tetapi melewatkan beberapa poin penting karena pikiran Anda bergerak cepat.

Pada akhirnya, Anda membutuhkan bantuan khusus agar bisa lebih fokus pada apa yang terjadi di sekitar Anda.

2. Sulit fokus pada satu tugas

Penderita ADHD biasanya sulit fokus pada satu tugas. Mereka bisa dengan mudah beralih dari satu tugas ke tugas berikutnya tanpa alasan khusus.

Biasanya, penderita ADHD akan merasa tertekan dalam menyelesaikan satu tugas.

3. Kesulitan mendengarkan

Saat diajak berbicara, penderita ADHD seringkali tampak mengabaikannya.

Hal ini terjadi karena otak mereka tiba-tiba berada di tempat lain menunggu kesempatan untuk membagikan pemikiran Anda.

4. Disorganisasi

Penderita ADHD seringkali susah mengatur banyak hal, bahkan untuk hal kecil seperti meletakkan piring di lemari.

Ruangan pribadi atau kamar tidur mereka seringkali terlihat berantakan sehingga mereka cenderung kesulitan menemukan hal-hal yang dibutuhkan.

5. Prokrastinasi

Penderita ADHD juga seringkali menunda-nunda pekerjaan atau prokrastinasi.

Hal tersebut dilakukan karena mereka menghindari tugas yang memerlukan banyak fokus.

Mereka lebih memilih melakukan tugas yang membutuhkan lebih sedikit usaha.

6. Sering kehilangan barang

Kehilangan barang terjadi karena mereka sering lupa dimana meletakannya.

Misalnya, Anda baru saja memegang kunci mobil lalu meletakannya di meja makan.

Hanya dalam waktu sekejap, Anda sudah melupakan di mana kunci moil tersebut Anda letakan.

Baca juga: Manfaat Pasang Ring Jantung untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

7. Mudah terganggu

Penderita ADHD juga mudah terganggu dengan hal-hal kecil. Mereka bisa saja berada di tengah percakapan kemudian kehilangan fokus hanya karena melihat sesuatu di luar jendela yang menarik perhatiannya.

Atau, mereka sering memeriksa ponsel di tengah rapat dan tidak memperhatikan sama sekali.

Hal ini dapat menyebabkan kecemasan yang serius jika Anda begitu mudah teralihkan.

Itulah beberapa gejala ADHD yang bisa terjadi di usia dewasa. Meski demikian, diagnosis ADHD hanya bisa dilakukan oleh profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com