Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masalah Akibat Berhenti Berhubungan Badan, Termasuk Kanker Prostat

Kompas.com - 22/02/2023, 20:11 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin memilih untuk berhenti berhubungan seks saat mereka karena beberapa kondisi, seperti kelelahan, menopause, kehamilan, hingga pemulihan pasca-persalinan.

Menyetop aktivitas seksual, termasuk berhubungan badan atau bercinta mungkin dapat memberi efek positif bagi beberapa orang.

Baca juga: Bolehkah Berhubungan Badan Saat Hamil Muda?

Namun, terlalu lama tidak berhubungan seks rupanya dapat memicu masalh kesehatan fisik dan mental, antara lain:

  • Vagina mengencang dan mudah robek
  • Kekebalan tubuh menurun
  • Stres meningkat
  • Meningkatkan risiko kanker prostat

Agar lebih memahami masalah kesehatan akibat tidak berhubungan badan, simak penjelasan berikut.

Masalah kesehatan akibat berhenti berhubungan badan

Berikut beberapa gangguan kesehatan akibat berhenti berhubungan seks:

Beberapa wanita memilih berhenti atau mengurangi intensitas hubungan badan saat sudah memasuki masa menopause.

Padahal, wanita yang berhenti melakukan hubungan seksual berisiko mengalami masalah pada area vaginanya.

Dilansir dari WebMD, berhenti bercinta mengakibatkan vagina mengencang dan jaringannya pun menipis.

Kondisi ini akhirnya membuat vagina mudah terluka, robek, atau berdarah saat kembali berhubungan seks.

Baca juga: Amankah Penderita Gangguan Jantung Berhubungan Badan?

Karena itu, wanita yang sudah menopause sebaiknya tetap melakukan aktivitas seksual, baik melalui penetrasi maupun masturbasi.

Wanita paruh baya yang sudah menopause dapat menggunakan pelumas saat melakukan hubungan seksual untuk mengatasi kekeringan vagina.

  • Kekebalan tubuh menurun

Hubungan intim secara teratur disebut dapat meningkatkan sistem imun, sehingga membantu tubuh dalam melawan penyakit.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang bercinta 1-2 kali per minggu terbukti memiliki tingkat antibodi yaitu imunoglobulin A yang lebih tinggi dan berperan penting dalam sistem imun.

Jadi, orang yang berhenti berhubungan seks berisiko mudah terpapar penyakit, seperti flu karena kekebalan tubuh yang menurun.

  • Stres berlebih

Seks membantu tubuh dalam melepaskan hormon oksitosin dan endorfin yang memicu perasaan bahagia.

Karena itu, berhenti berhubungan badan dapat memicu seseorang mengalami stres berlebih atau gangguan kecemasan.

Tak jarang, orang yang berhenti berhubungan badan akan mengalami gangguan tidur.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Prostat?

  • Meningkatkan risiko kanker prostat

Sebagaimana diketahui, hubungan badan membuat pria berejakulasi dengan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma.

Penelitian menunjukkan bahwa pria sebaiknya melakukan ejakulasi sebanyak 21 kali dalam sebulan. Pasalnya, jarang ejakulasi dapat memicu peningkatan risiko kanker prostat pada pria.

Namun, berhubungan seks terlalu sering juga dapat mengakibatkan pria mengalami masalah di organ intimnya, seperti balanitis atau peradangan pada kepala penis.

Berhenti berhubungan badan dapat memicu gangguan kesehatan, mulai dari vagina mengencang hingga risiko kanker prostat. 

Seorang dengan kondisi yang mengharuskan untuk berhenti berhubungan seks sebaiknya menghubungi dokter. Hal itu demi mendapat saran terbaik agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat menyetop aktivitas seksual. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau