KOMPAS.com - Pasangan yang ingin segera memiliki momongan mungkin perlu meningkatkan kesuburan, termasuk dengan memperbanyak jumlah sperma.
Sejauh ini, diketahui ada beberapa nutrisi yang diperlukan oleh pria untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma. Nutrisi tersebut antara lain:
Baca juga: 12 Cara Alami Meningkatkan Jumlah dan Kualitas Sperma
Namun, nutrisi saja sepertinya belum cukup untuk meningkatkan kesuburan pria. Beberapa pria mungkin perlu menjalani gaya hidup sehat.
Berikut perubahan gaya hidup atau kebiasaan untuk memperbanyak dan meningkatkan jumlah sperma sehingga perlu diketahui para pria.
Tidak hanya meningkatkan peluang kehamilan, manfaat berhubungan seks (melalui penetrasi) yang dilakukan secara rutin juga bisa memperbanyak sperma.
Dilansir dari Verywell Family, untuk memperbanyak dan meningkatkan kualitas sperma, pasangan sebaiknya rutin berhubungan seks dua kali seminggu, tidak hanya sekitar waktu ovulasi.
Kedelai merupakan jenis kacang-kacangan yang digunakan sebagai bahan utama tahu atau minuman kesehatan seperti susu kedelai.
Kedelai memang memiliki beragam manfaat, seperti sumber kalsium, protein, hingga antioksidan insoflavon untuk menurunkan kolesterol.
Namun, konsumsi terlalu banyak makanan mengandung kedelai ternyata dapat menurunkan kesuburan pria. Hal itu karena kedelai mengandung senyawa fitoestrogen yang memengaruhi sperma.
Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Memengaruhi Kesuburan Pria
Menghindari atau berhenti merokok dapat memberi macam-macam manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan kesuburan.
Kebiasaan merokok dapat memengaruhi jumlah air mani, motilitias atau kemampuan gerak sperma, hingga bentuk sperma.
Karena itu, dokter kebanyakan menganjurkan pasangan yang sedang menjalani program kehamilan atau promil untuk menjauhi kebiasaan merokok.
Terlalu banyak alkohol dapat menurunkan kesuburan Anda . Jika Anda berharap untuk hamil, mungkin ini saat yang tepat untuk mengurangi, atau bahkan berhenti mengonsumsi alkohol.
Kecanduan alkohol dapat mengakibatkan jumlah sperma sedikit, bentuk sperma tidak normal, dan motilitas air mani yang buruk.
Beberapa bahan kimia beracun yang ditemukan di tempat kerja dapat memicu pria memiliki sperma sedikit dan kurang berkualitas.