KOMPAS.com - Beberapa wanita mungkin berpikir bahwa terlalu sering berhubungan seks, terutama melalui penetrasi dapat membuat vagina longgar atau terasa kendur.
Kenyataannya, bercinta tidak mengakibatkan vagina menjadi longgar secara permanen.
Dilansir dari Health, saat berhubungan seks, vagina secara alami mengeluarkan cairan pelumas dan ototnya mengembang untuk menampung penis yang masuk.
Baca juga: 4 Tanda-tanda Bibir Vagina Membesar dan Kapan Perlu ke Dokter
Namun, setelah penetrasi selesai, vagina yang meregang atau terasa longgar dengan cepat akan kembali ke ukuran normal. Jadi, seberapa banyak Anda sering bercinta, tidak akan membuat vagina longgar.
Lantas, apakah vagina bisa terasa lebih longgar? Jawabannya adalah iya. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui pemicu vagina longgar atau kendur.
Penyebab vagina longgar bukan karena bercinta, melainkan bisa disebabkan karena dua hal, yaitu persalinan dan penuaan.
Kehamilan dan persalinan pervaginam (secara langsung melalui vagina) bisa meregangkan otot-otot vagina dan melemahkan dasar panggul.
Kondisi ini dapat membuat vagina terasa longgar dan meregang. Namun, ini tidak permanen.
Vagina wanita umumnya akan kembali rapat setelah beberapa waktu atau ketika nifas berakhir.
Mengembalikan ukuran vagina juga dapat dilakukan dengan rutin melakukan senam kegel.
Latihan ini bermanfaat untuk memperkuat otot-otot dasar panggul yang menopang rahim dan mengencangkan lubang vagina.
Baca juga: 4 Penyebab Vagina Terlalu Rapat Saat Berhubungan Seks
Vagina mungkin akan terasa lebih longgar secara permanen usai melahirkan apabila wanita mendapat tindakan seperti forceps atau menjepit kepala bayi dan menariknya keluar dari vagina.
Selain itu, prosedur episiotomi atau sayatan untuk memotong perineum (area antara vagina dan anus) untuk membantu proses persalinn jug dapat menyebabkan vagina longgar.
Penuaan mengubah seluruh tubuh wanita, tak terkecuali vagina. Beberapa wanita bahkan merasa elastisitas vaginanya berkurang sejak memasuki usia 40 tahun atau jelang menopause (disebut perimenopause).
Saat memasuki perimenopause, jaringan vagina bisa menjadi kering dan tipis, dan otot dasar panggul wanita menjadi lebih rileks.