KOMPAS.com - Sindrom Tourette menyebabkan orang mengalami "tic" tiba-tiba yang bisa mengganggu komunikasi, aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidupnya.
Dikutip dari Cleveland Clinic, Sindrom Tourette adalah gangguan pada neurologis yang memengaruhi otak dan saraf.
Baca juga: Kenali Apa Itu Sindrom Tourette: Tanda-tanda dan Penyebab
Kondisi kelainan ini ditandai dengan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba, berulang, dan tidak terkendali, yang disebut "tics"
Tic tidak dapat disengaja dan tidak bisa dicegah oleh penderita Sindrom Tourette.
Gejala Sindrom Tourette utama ini biasanya berkembang pada anak usia dini. Dimulai pada usia 5-7 tahun, memuncak sekitar usia 12 tahun, kemudian biasanya membaik setelah dewasa.
Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas penyebab Sindrom Tourette.
Dikutip dari Medical News Today, penyebab Sindrom Tourette tidak diketahui pasti.
Namun, tampaknya berasal dari masalah di basal ganglia, bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan, emosi, dan pembelajaran yang tidak disengaja.
Para ahli mempercayai bahwa kelainan pada basal ganglia itulah yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan tingkat neurotransmiter otak, yang menstranfer pesan dari satu sel ke sel lainnya.
Tingkat neurotransmiter yang tidak normal dapat mengganggu fungsi normal otak dan memungkinkan terjadinya tic, gejala identik pada sindrom ini.
Baca juga: Mengenal Sindrom Tourette yang Diidap Billie Ellish dan David Beckham
Sementara mengutip Mayo Clinic, ada sejumlah faktor risiko penyebab Sindrom Tourette sebagai berikut yang perlu diwaspadai:
Baca juga: Sindrom Tourette
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.