Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 20:00 WIB

KOMPAS.com - Sindrom Tourette menyebabkan orang mengalami "tic" tiba-tiba yang bisa mengganggu komunikasi, aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidupnya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, Sindrom Tourette adalah gangguan pada neurologis yang memengaruhi otak dan saraf.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sindrom Tourette: Tanda-tanda dan Penyebab

Kondisi kelainan ini ditandai dengan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba, berulang, dan tidak terkendali, yang disebut "tics"

Tic tidak dapat disengaja dan tidak bisa dicegah oleh penderita Sindrom Tourette.

Gejala Sindrom Tourette utama ini biasanya berkembang pada anak usia dini. Dimulai pada usia 5-7 tahun, memuncak sekitar usia 12 tahun, kemudian biasanya membaik setelah dewasa.

Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas penyebab Sindrom Tourette

Apa penyebab Sindrom Tourette?

Dikutip dari Medical News Today, penyebab Sindrom Tourette tidak diketahui pasti.

Namun, tampaknya berasal dari masalah di basal ganglia, bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan, emosi, dan pembelajaran yang tidak disengaja.

Para ahli mempercayai bahwa kelainan pada basal ganglia itulah yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan tingkat neurotransmiter otak, yang menstranfer pesan dari satu sel ke sel lainnya.

Tingkat neurotransmiter yang tidak normal dapat mengganggu fungsi normal otak dan memungkinkan terjadinya tic, gejala identik pada sindrom ini.

Baca juga: Mengenal Sindrom Tourette yang Diidap Billie Ellish dan David Beckham

Sementara mengutip Mayo Clinic, ada sejumlah faktor risiko penyebab Sindrom Tourette sebagai berikut yang perlu diwaspadai:

  • Genetika: Anda yang memiliki orangtua dengan Sindrom Tourette berisiko tinggi mewarisi kondisi yang sama.
  • Jenis kelamin: laki-laki 3 sampai 4 kali lebih mungkin mengalami Sindrom Tourette dari pada perempuan.
  • Kesehatan prenatal: anak-anak yang lahir dari ibu yang merokok atau mengalami komplikasi kesehatan selama kehamilan mungkin berisiko lebih tinggi mengalami Sindrom Tourette. Berat lahir rendah juga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami penyakit ini.
  • Penyakit lain: penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan masalah neurologis lainnya memengaruhi ganglia basal, yang bisa menjadi penyebab Sindrom Tourette.

Baca juga: Sindrom Tourette

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+