Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memengaruhi Kesuburan, Bisakah Penderita Endometriosis Hamil?

Kompas.com - 07/03/2023, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penderita endometriosis sering kali bertanya-tanya mengenai kemungkinan mereka untuk hamil.

Penelitian yang dipublikasikan di Cleveland Clinic telah membuktikan bahwa endometriosis dikaitkan dengan infertilitas.

Namun, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Miguel Luna mengatakan bahwa tidak semua pasien endometriosis memiliki masalah dengan tingkat kesuburan mereka.

Akan tetapi, bagi orang-orang tertentu, endometriosis dapat mempersulit kemungkinan untuk hamil.

Baca juga: 5 Efek Pernikahan Tidak Bahagia untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Bagaimana endometriosis berdampak pada kesuburan?

Rahim wanita dilapisi dengan jaringan yang disebut endometrium. Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip endometrium tumbuh di tempat yang tidak seharusnya, seperti di saluran tuba, ovarium, atau panggul.

Pertumbuhan ini menyebabkan peradangan dan, akhirnya memicu munculnya jaringan parut.

Para ahli kesehatan percaya bahwa peradangan ini bisa mempersulit sperma untuk bertemu dengan sel telur.

Pada tahap endometriosis selanjutnya, jaringan parut dapat menyebabkan perubahan struktural - seperti penyumbatan di saluran tuba Anda - yang mencegah sperma dan sel telur untuk terhubung.

“Tuba falopi bisa tersumbat karena lesi yang dekat dengan tuba. Jaringan ovarium juga bisa rusak dengan pertumbuhan kista terkait endometriosis," ucap Luna.

Peradangan yang terkait dengan endometriosis juga dapat merusak DNA oosit atau sel telur yang tidak dibuahi di ovarium.

Bisakah Penderita Endometriosis Hamil?

Wanita penderita endometriosis masih berpeluang untuk hamil, dan mereka juga belum tentu mengalami kehamilan yang lebih sulit.

Akan tetapi, riset 2021 menunjukkan bahwa orang dengan endometriosis mungkin memiliki peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan.

Risiko yang terjadi di antaranya solusia plasenta, yakni kondisi di mana plasenta terlepas dari rahim sebelum kelahiran.

"Wanita hamil yang mengalami berisiko lebih tinggi mengalami preeklampsia, diabetes gestasional, hipertensi, dan kelahiran prematur,” tambah Luna.

Orang yang hidup dengan endometriosis juga bisa berhasil hamil dengan menggunakan fertilisasi in-vitro (IVF), selama indung telurnya masih mampu menghasilkan sel telur.

Sebab, sel telur dan sperma bertemu di cawan petri dan dikeluarkan dari lingkungan inflamasi.

Secara umum, kehamilan akibat IVF memiliki risiko preeklamsia, diabetes gestasional, dan hambatan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Baca juga: Cara Mencegah Gangguan Pendengaran, Termasuk Jangan Bersihkan Telinga Sendiri

Bagaimana mengatasinya?

Endometriosis adalah kondisi yang melemahkan yang dapat berdampak negatif pada kehidupan Anda sehari-hari.

“Endometriosis menyebabkan rasa sakit, dan dapat merusak kualitas hidup dan kesehatan seksual Anda,” kata Luna.

Kabar baiknya, diagnosis dini bisa membantu pemulihan lebih efektif sehingga tidak mempengaruhi kesuburan Anda.

Ketika Anda mengalami endometriosis dan berencana memiliki momongan, segera konsultasikan dengan dokter.

Dokter akan membantu Anda untuk menemukan tindakan yang tepat berdasarkan berbagai faktor, seperti berapa usia Anda, berapa lama Anda mencoba untuk hamil, dan seberapa parah endometriosisnya.

Untungnya, pengobatan endometriosis telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan individu.

Perawatan endometriosis dapat berupa pembedahan atau medis.

“Secara keseluruhan, kami menangani endometriosis dengan cara yang berbeda,” ucap Luna.

Penanganan medis endometriosis bisa berupa hormonal supresi, pil KB, progesteron dan obat-obatan lainnya. Sementara itu, perawatan bedah melibatkan pengangkatan lesi.

Menghapus lesi endometrium juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk hamil. Tetapi operasi berulang dapat menyebabkan jaringan parut terbentuk pada organ reproduksi Anda, yang bisa menimbulkan masalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau