Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2023, 18:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Cancer.org

KOMPAS.com - Ada banyak mitos tentang kanker yang membuat orang sulit mengetahui informasi yang benar.

Nah, salah satu mitos seputar kanker yang sering berkembang adalah mengenai penularannya.

Tak sedikit orang yang masih berpikir bahwa kanker adalah penyakit menular sehingga tak sedikit penderita kanker yang mengalami stigma negatif.

Apakah kanker menular?

Sebenarnya, Anda tidak bisa tertular kanker dari orang lain.

Kontak dekat atau hal-hal seperti seks, ciuman, sentuhan, berbagi makanan, atau menghirup udara yang sama tidak dapat menyebarkan kanker.

Sel kanker dari penderita kanker tidak dapat hidup di tubuh orang lain yang sehat.

Sistem kekebalan dapat menemukan dan menghancurkan sel asing, termasuk sel kanker dari orang lain.

Mengapa sering muncul mitos kanker menular? 

Meski kanker tidak menular, ada beberapa situasi yang membuat kanker seolah menular, seperti:

1. Infeksi yang meningkatkan risiko kanker

Meski kanker itu sendiri tidak menular, ada beberapa kuman yang dapat berperan dalam perkembangan jenis kanker tertentu.

Infeksi yang dikaitkan dengan kanker di antaranya virus, bakteri, dan parasit.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Kanker Ginjal Stadium 4 yang Perlu Diketahui

2. Riwayat kanker dalam keluarga

Risiko kita terkena kanker akan semakin tinggi jika terdapat anggota keluarga yang mengalami hal tersebut.

Namun, hal itu bukan berarti kanker menular. Adanya kanker dalam satu keluarga juga bisa terjadi karena hal berikut:

  • Anggota keluarga berbagi gen yang sama.
  • Keluarga mungkin memiliki gaya hidup tidak sehat yang serupa, seperti merokok.
  • Semua anggota keluarga mungkin terpapar agen penyebab kanker yang sama.

3. Transfer kanker selama transplantasi organ

Dalam kasus yang sangat jarang, sel kanker dari donor organ telah menyebabkan kanker tumbuh pada orang yang mendapatkan organ tersebut.

Namun, hal ini jarang terjadi karena sistem kekebalan tubuh akan mencari sel yang asing bagi tubuh dan menghancurkannya.

Sayangnya, orang yang mendapatkan transplantasi organ juga harus minum obat untuk melemahkan sistem kekebalan tubuhnya agar tidak menyerang dan menghancurkan organ yang ditransplantasikan.

Oleh karena itu, donor organ disaring dengan hati-hati untuk kanker untuk mengurangi risiko ini.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Kanker Ginjal yang Perlu Diketahui

4. Transfer kanker selama kehamilan

Jika seorang wanita menderita kanker selama kehamilan, kanker tersebut jarang menyerang bayinya.

Beberapa kanker dapat menyebar dari ibu ke plasenta (organ yang menghubungkan ibu dengan janin), tetapi sebagian besar kanker tidak dapat menyerang bayi itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau