KOMPAS.com - Ada beberapa jenis obat batuk yang dijual bebas untuk orang dewasa.
Jenis obat batuk orang dewasa yang utama dan banyak dijual bebas, yaitu:
Baca juga: Kenali Macam Penyebab Batuk Berdahak yang Harus Diwaspadai
Masing-masing jenis obat batuk ini memkiliki cara kerja yang berbeda dengan potensi efek samping yang sama.
Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan sebelum membelinya.
Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas jenis obat batuk dan potensi efek sampingnya yang umum pada orang dewasa.
Baca juga: Kenapa Sering Batuk Setelah Makan?
Mengutip Verywell Health, ekspektoran membantu mengencerkan lendir dari paru-paru, sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk.
Obat batuk ini berguna untuk orang dewasa yang mengalami penumpukan lendir kental yang sulit dikeluarkan.
Ketika lendir berada di paru-paru Anda, itu dapat menyebabkan infeksi bakteri, termasuk pneumonia atau sering disebut sebagai paru-paru basah.
Batuk dapat membersihkan lendir dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan, jadi ada kemungkinan ekspektoran dapat mencegah Anda terkena penyakit serius.
Dikutip dari Single Care, salah satu contoh obat batuk yang populer dari jenis ekspektoran adalah guaifenesin.
Guaifenesin adalah satu-satunya ekspektoran yang dijual bebas untuk membantu meredakan gejala pilek.
Obat ini bekerja untuk meredakan kemacetan dada dan sering dikombinasikan dengan pseudoefedrin untuk meredakan berbagai gejala.
Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Bikin Batuk dan Pilek Lebih Parah
Suppressant adalah jenis obat batuk yang melakukan tugasnya dengan menghalangi refleks batuk Anda.
Komunitas medis memperdebatkan keefektifan dan kegunaan obat batuk jenis ini.
Karena batuk adalah cara tubuh mengeluarkan zat asing dari paru-paru, jadi bukan ide yang cukup bagus untuk menghentikan batuk.
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan suppressant, ketahuilah bahwa obat ini paling baik digunakan hanya pada malam hari saat Anda sulit tidur karena batuk.
Dikutip dari Single Care, suppressant tidak boleh digunakan jika batuk disebabkan oleh merokok, emfisema, asma, pneumonia, atau bronkitis kronis.
Ini membuat lendir menjadi lebih kental dan sulit untuk digerakkan, mengakibatkan batuk yang lebih parah.
Dekstrometorfan (DM) adalah salah satu obat suppressant paling umum, yang memengaruhi sinyal di otak yang memicu refleks batuk.
Dekstrometorfan tersedia bebas dalam bentuk sirup, kapsul, semprotan, tablet, dan permen.
Baca juga: 10 Obat Batuk Kering dan Berdahak Alami ala Rumahan
Banyak obat batuk untuk orang dewasa menggabungkan beberapa jenis obat dalam satu produk.
Obat ini dijual bebas biasanya sebagai formula "multi-gejala" dan mungkin terdiri dari:
Baik dekongestan maupun antihistamin memiliki efek mengeringkan lendir.
Itu bisa membuat lendir Anda lebih kental dan lebih sulit dibersihkan dari saluran udara Anda.
Jika tidak mengalami sesak (kongesti), tidak disarankan menggunakan dekongestan.
Jika Anda tidak mengalami demam atau nyeri tubuh (badan pegal-pegal), tidak disarankan Anda menggunakan Tylenol atau Advil (obat pereda nyeri).
Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua
Mengutip Verywell Health, potensi efek samping obat batuk untuk orang dewasa antara lain:
Jika Anda mengalami efek samping obat-obatan ini yang parah atau tidak kunjung hilang, coba periksa ke dokter.
Untuk diketahui bahwa obat batuk yang dianggap aman untuk orang dewasa belum tentu aman untuk semuanya dengan kondisi kesehatan berbeda.
Lebih baik kenali dahulu kondisi Anda dan obat yang akan Anda beli.
Penting diketahui juga bahwa ahli kesehatan tidak merekomendasikan obat batuk orang dewasa yang dijual bebas ini untuk anak di bawah 6 tahun karena risiko keracunan.
Baca juga: 8 Obat Alami untuk Batuk Saat Hamil, Air Garam hingga Sup Ayam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.