KOMPAS.com – Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah penderita kanker terbanyak dan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Sementara itu, data Globocan 2020 mencatat, jumlah kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus baru kanker. Adapun jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22.000 kasus.
Temuan serupa dipaparkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada 2020, WHO mencatat, terdapat 2,3 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia. Angka ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling umum diderita oleh perempuan di seluruh dunia.
Pelaksana Tugas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Elvida Sariwati mengatakan, sebanyak 70 persen kasus kanker payudara terdeteksi pada tahap lanjut.
“Jika bisa dideteksi pada tahap awal, kasus kematian bisa dicegah. Mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,” ujar Elvida dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (27/4/2023).
Elvida melanjutkan, selain angka kematian tinggi, keterlambatan penanganan pasien kanker juga menyebabkan pembengkakan biaya perawatan.
Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker menguras anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga Rp 7,6 triliun.
Kanker payudara disebabkan oleh sejumlah faktor. Di Indonesia, sebagian besar kasus kanker payudara dikaitkan dengan faktor lingkungan, gaya hidup tidak sehat, dan faktor genetik.
Beberapa faktor risiko lingkungan meliputi polusi udara, radiasi, serta paparan zat kimia, seperti pestisida dan bahan kimia industri.
Paparan senyawa kimia berbahaya dari kemasan plastik polikarbonat yang mengandung Bisphenol A (BPA) juga dicurigai dapat memicu kanker payudara.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.