KOMPAS.com - Menikah dengan penderita bipolar tentu bukan hal yang mudah. Pasang surut adalah hal yang wajar dalam sebuah pernikahan.
Namun jika pasangan Anda mengalami gangguan bipolar, kondisi emosional Anda bisa naik turun ibarat menaiki wahana roller coaster.
Untuk diketahui, bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang bisa membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati atau mood swing parah.
Baca juga: Penting Diwaspadai, Ini Penyebab Bipolar Kambuh
Orang dengan penyakit bipolar bisa mengalami fase mania atau hipomania (keadaan emosional yang energik dan gembira atau kadang-kadang agresif atau delusional), kemudian mengalami episode depresi secara bergantian.
Bipolar merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkan dan berpotensi diturunkan dalam keluarga. Meski tidak ada obatnya, pasien bisa melakukan terapi untuk mengelola gejala.
Sebelum menyimak beberapa kemungkinan tantangan menikah dengan penderita bipolar, kenali dulu bagaimana masalah kesehatan ini memengaruhi suatu hubungan rumah tangga.
Orang menikah tentunya ingin mencari kestabilan dalam hubungan asmaranya. Tapi, psikiater Scott Haltzman mengingatkan gangguan bipolar bisa memperumit hubungan dalam rumah tangga.
"Pasien bipolar, terutama jika tidak diobati, mungkin rentan terhadap perubahan suasana hati, kepribadian, dan interaksinya yang dapat mengancam kestabilan dalam hubungan," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa tidak semua orang dengan gangguan bipolar mengalami fase mood mania dan depresi yang berbeda.
Tetapi ketika episode-episode itu benar-benar terjadi, masalah kesehatan mental ini dapat merusak suatu hubungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.