KOMPAS.com - Gangguan bipolar pasti sudah tidak asing lagi bagi Anda. Masalah kesehatan mental ini juga sempat ramai dibicarakan di media sosial seiring dengan banyaknya selebriti yang speak up bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.
Untuk diketahui, bipolar adalah salah satu gangguan mental serius yang bisa menyebabkan perubahan suasana hati atau mood drastis pada penderitanya.
Penderita bipolar bisa merasakan episode manik dan depresi secara bergantian. Episode manik adalah kondisi dimana pasien penyakit bipolar memiliki suasana hati yang tinggi.
Mereka bisa merasakan memiliki energi yang berlebihan hingga ia tidak bisa tidur dan memiliki banyak ide.
Di sisi lain, pasien penyakit bipolar bisa merasakan energi yang terlalu rendah hingga suasana hati menurun, yang dikenal dengan episode depresi.
Saat episode depresi inilah, pasien bipolar seringkali mengisolasi diri, tidak mampu mengerjakan aktivitas sehari-hari, hingga muncul keinginan bunuh diri.
Jika tidak diobati, gangguan bipolar dapat mengakibatkan masalah serius yang mempengaruhi setiap bidang kehidupan penderitanya, seperti masalah yang berkaitan dengan penggunaan narkoba dan alkohol, bunuh diri, masalah hukum atau keuangan.
Bahkan, kehidupan personal dan relationship penderita bipolar yang tidak ditangani bisa terganggu.
Oleh karena itu, pasien bipolar harus rutin menjalani konseling dan terapi dengan psikiater.
Baca juga: Hal yang Terjadi Jika Gangguan Bipolar Tidak Ditangani
Merunut informasi dari WebMD, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan bipolar, sehingga masalah kesehatan mental ini tidak bisa sembuh. Obat yang tersedia saat ini hanya berguna untuk menstabilkan mood.
Informasi dari Medical News Today juga menyebut, bahwa penyakit bipolar tidak bisa disembuhkan.
Meski tidak bisa disembuhkan, bukan berarti penderita bipolar tidak bisa hidup normal seperti manusia pada umumnya.
Psikolog klinis Aimee Daramus juga mengatakan memang tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit bipolar 100 persen.
Namun, penderita bipolar bisa mencapai stabilitas dengan terapi dan pengobatan.
"Mencapai stabilitas adalah hal mungkin bagi pasien bipolar, tetapi seringkali bisa menjadi perjalanan yang panjang dan membuat frustasi," ucap Daramus.