Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan yang Bisa Terjadi saat Menikah dengan Penderita Bipolar

Kompas.com - 14/05/2023, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Menikah dengan penderita bipolar tentu bukan hal yang mudah. Pasang surut adalah hal yang wajar dalam sebuah pernikahan.

Namun jika pasangan Anda mengalami gangguan bipolar, kondisi emosional Anda bisa naik turun ibarat menaiki wahana roller coaster.

Untuk diketahui, bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang bisa membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati atau mood swing parah.

Baca juga: Penting Diwaspadai, Ini Penyebab Bipolar Kambuh

Orang dengan penyakit bipolar bisa mengalami fase mania atau hipomania (keadaan emosional yang energik dan gembira atau kadang-kadang agresif atau delusional), kemudian mengalami episode depresi secara bergantian.

Bipolar merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkan dan berpotensi diturunkan dalam keluarga. Meski tidak ada obatnya, pasien bisa melakukan terapi untuk mengelola gejala.

Sebelum menyimak beberapa kemungkinan tantangan menikah dengan penderita bipolar, kenali dulu bagaimana masalah kesehatan ini memengaruhi suatu hubungan rumah tangga. 

Bagaimana efek bipolar pada kehidupan rumah tangga?

Orang menikah tentunya ingin mencari kestabilan dalam hubungan asmaranya. Tapi, psikiater Scott Haltzman mengingatkan gangguan bipolar bisa memperumit hubungan dalam rumah tangga.

"Pasien bipolar, terutama jika tidak diobati, mungkin rentan terhadap perubahan suasana hati, kepribadian, dan interaksinya yang dapat mengancam kestabilan dalam hubungan," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa tidak semua orang dengan gangguan bipolar mengalami fase mood mania dan depresi yang berbeda.

Tetapi ketika episode-episode itu benar-benar terjadi, masalah kesehatan mental ini dapat merusak suatu hubungan.

Selama fase manik, seseorang bisa kehilangan akal sehatnya. Misalnya, mereka menghambur-hamburkan uang secara sembarangan, melakukan hal beresiko seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol, dan bahkan terlibat masalah dengan hukum.

Baca juga: Apakah Penyakit Bipolar Bisa Sembuh? Berikut Faktanya...

"Bila Anda memiliki pasangan dengan gangguan bipolar yang mengalami fase manik, itu bisa sangat merusak hubungan karena mereka mungkin melakukan hal-hal yang membahayakan Anda atau mungkin membahayakan Anda secara finansial," tambahnya.

Saat memasuki fase depresi, pasien penyakit bipolar cenderung menarik diri aktivitas sosial. Hal itu terkadang membuat frustasi pasangannya.

"Itu karena kamu ingin menarik mereka keluar dari ruangannya dan kamu tidak tahu bagaimana melakukannya,"ucap dia.

Baca juga: Bagaimana Menjalin Hubungan Asmara yang Sehat bagi Penderita Bipolar?

Tantangan Menikah dengan Pasien Bipolar

Ada beberapa tantangan yang bisa Anda hadapi ketika menikah dengan seseorang gangguan bipolar. Berikut tantangan tersebut:

  • Keintiman

Saat mengalami fase mania atau hipomanik, penderita bipolar biasanya menginginkan seks yang sering.

Pasangan Anda menginginkan seks lebih banyak dari biasanya. Mereka dengan gangguan bipolar juga dapat terlibat dalam perilaku berisiko seperti seks tanpa kondom atau perselingkuhan saat manik.

Selama episode depresi, pasangan Anda mungkin menghindari kontak seksual sama sekali.

Bagi beberapa orang, hal ini tentu terasa seperti penolakan, terutama jika pasangan Anda baru-baru ini menginginkan banyak aktivitas seksual selama periode manik atau hipomanik.

Selain itu, banyak obat untuk gangguan bipolar juga dapat menurunkan gairah seks.

Baca juga: Hal yang Terjadi Jika Gangguan Bipolar Tidak Diobati

  • Bekerja

Kemampuan pasangan Anda untuk bekerja dengan baik dapat dipengaruhi oleh gangguan bipolar yang dimilikinya.

Perubahan suasana hati yang parah, bersama dengan gejala manik seperti penilaian yang buruk dan impulsif, atau gejala depresi seperti energi rendah dan ketidaktertarikan membuat sulit untuk menemukan dan mempertahankan pekerjaan.

Stres di tempat kerja juga dapat memicu atau memperburuk gejala pasangan Anda.

Jika pasangan Anda tidak dapat mempertahankan pekerjaan, hal ini dapat memberi tekanan lebih besar pada Anda untuk memberikan dukungan finansial sampai penyakitnya terkelola dengan baik.

Baca juga: 8 Cara Mengontrol Gejala Bipolar

  • Mengasuh Anak

Banyak orang menganggap mengasuh anak sebagai pekerjaan yang paling menegangkan dalam hidup mereka.

Tetapi segala jenis stresor, baik atau buruk, berpotensi memicu episode manik atau depresi bagi orang dengan gangguan bipolar.

Selain itu, perilaku tidak menentu yang diasosiasikan dengan gangguan bipolar dapat membingungkan dan menakutkan bagi anak-anak, yang bergantung pada orang tua untuk memberikan stabilitas.

Membantu pasangan Anda mendapatkan dan mempertahankan perawatan untuk mengendalikan gejala sangat penting untuk menyediakan rumah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.

Nah, itulah tantangan yang bisa dihadapi saat menikah dengan penderita bipoalar. Meski demikian, menikah dengan penderita bipolar bukanlah hal yang menakutkan. Penyakit bipolar bisa tetap terkontrol dan stabil jika penderita mendapatkan pengobatan dan terapi yang tepat.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau