Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prasetya Ramadhan, S.Si.
Pegawai Negeri Sipil

Author, Civil Servant Candidate, Part-timer Writer

Astaxanthin, Antioksidan Paling Kuat yang Pernah Ditemukan di Alam

Kompas.com - 25/05/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI SEKITAR kita terdapat radikal bebas yang dapat menyerang kapan saja. Radikal bebas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

Radikal bebas merupakan hasil dari metabolisme tubuh dan juga berasal dari faktor eksternal lainnya, seperti asap rokok, sinar ultra violet, dan polusi udara.

Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas dapat bersifat kronis, sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar menyerang.

Penyakit-penyakit yang dapat terjadi karena terkena radikal bebas antara lain serangan jantung, kanker, katarak, dan penurunan fungsi ginjal.

Oleh karena itu, salah satu hal yang yang bisa dilakukan untuk mencegah radikal bebas menyerang tubuh adalah dengan mengonsumsi antioksidan.

Antioksidan banyak jenisnya di alam. Salah satu antioksidan dengan efek paling kuat adalah Astaxanthin.

Astaxanthin adalah antioksidan yang dipercaya bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata, jantung, dan kulit, membantu meredakan peradangan, serta meningkatkan sistem imun tubuh.

Senyawa ini masuk dalam golongan karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen warna merah alami yang umumnya ditemukan dalam sayuran, salmon, dan alga merah.

Astaxanthin adalah antioksidan yang paling kuat yang pernah ditemukan di alam sejauh ini.

Astaxanthin berguna untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi peradangan pada tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas.

Selain itu, astaxanthin memiliki kandungan antioksidan 10 kali lipat lebih kuat dibandingkan beta-karoten di dalam kandungan wortel, 100 kali lipat dari Vitamin E dan 1.000 kali lipat lebih kuat dari CoQ10.

Astaxanthin juga disebutkan dapat meremajakan sel-sel kulit, dengan cara menekan oksigen aktif yang terpapar sinar ultraviolet pada kulit.

Paparan tersebut dapat menyebabkan keriput dan mempercepat penuaan kulit, terutama wajah. Selain meremajakan kulit, astaxanthin juga bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit.

Kandungan astaxanthin salah satunya dapat ditemukan dalam salmon. Ikan satu ini dikenal mempunyai kemampuan untuk berenang melawan arus ke hulu untuk bertelur.

Awalnya, ikan salmon berwarna putih, tetapi mengalami perubahan karena menyerap kandungan astaxanthin pada ganggang tertentu di laut. Kemudian astaxanthin tersebut disimpan di ototnya, dan salmon berubah menjadi berwarna merah.

Salmon membutuhkan banyak oksigen untuk berenang, maka oksigen pun harus diproduksi secara aktif.

Meski begitu, proses tersebut juga dapat membuatnya kelelahan, sehingga sangat penting untuk mengonsumsi antioksidan untuk meminimalkan rasa lelah tersebut. Dengan begitu, salmon dapat berenang ke hulu untuk bertelur tanpa hambatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau