Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Mendiagnosis Angin Duduk yang Harus Diketahui

Kompas.com - 25/05/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Diagnosis angin duduk sangatlah penting karena sewaktu-waktu bisa kambuh dan semakin parah setiap kali terjadi.

Angin duduk adalah istilah masyarakat umum untuk kondisi medis yang bernama angina.

Mengutip buku "Cek Kesehatan Anda: Pria Usia 50 Tahun" (2013) oleh Srikandi Waluyo dan dr. Budhi Marhendra Putra, SAk. MHA, penyebab angin duduk yang utama adalah penyempitan pada pembuluh darah jantung.

Baca juga: Kenali Apa Itu Angin Duduk, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Penyempitan tersebut membuat sebagian jantung tidak mendapatkan suplai oksiegn dan nutrisi yang cukup.

Akibatnya, pasokan darah ke jantung pun menjadi tidak seimbang.

Kondisi ini semakin lama akan merusak otot jantung, yang akhirnya bisa menyebabkan kematian.

Satu-satunya cara untuk menolong penderita angin duduk kronis atau sering kambuh adalah dengan memberikan obat yang melonggarkan sumbatan tersebut.

Obat itu didapat harus melalui diagnosis dokter.

Baca juga: 16 Penyebab dan Faktor Risiko Angin Duduk yang Harus Diwaspadai

Namun, kebanyakan kasus yang terjadi adalah penderita angina tidak cepat memeriksakan diri ke dokter. Sekalipun, gejala angin duduk sering dirasakan.

Gejala angin duduk yang utama adalah nyeri dada yang terasa ditekan. Disusul gejala lainnya, seperti:

  • Keringat dingin
  • Perut kembung
  • Ulu hati serasa ditusuk-tusuk
  • Mual

Gejala angina yang kambuh bisa membuat penderitanya meninggal dalam waktu 15-30 menit, jika tanpa penanganan medis segera.

Jika Anda mengalami gejala angina, disarankan tidak melakukan aktivitas apa pun dan orang terdekat harus segera membawa Anda ke dokter jantung atau ahli kardiovaskuler.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas macam cara untuk mendiagnosis angin duduk.

Baca juga: 15 Penyebab Angin Duduk dan Cara Mencegahnya

Bagaimana cara mendiagnosis angin duduk?

Mengutip Mayo Clinic, berikut macam tes yang bisa digunakan untuk mendiagnosis dan mengkonfirmasi angina:

  • Elektrokardiogram (EKG): tes cepat dan tanpa rasa sakit ini mengukur aktivitas listrik jantung. EKG dapat menunjukkan apakah jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak sama sekali
  • Rontgen dada: rontgen dada menunjukkan kondisi jantung dan paru-paru, apa yang menyebabkan gejala nyeri dada terjadi.
  • Tes darah: enzim jantung tertentu memasuki aliran darah saat otot jantung rusak, seperti akibat serangan jantung. Tes darah dapat membantu mendeteksi zat ini.
  • Tes stres: terkadang diagnosis angin duduk lebih mudah dilakukan saat jantung bekerja lebih keras. Tes ini biasanya dilakukan dengan berjalan di atas treadmillatau mengendarai sepeda statis, saat kondisi jantung dipantau.
  • Ekokardiogram: ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang sedang bergerak. Gambar-gambar ini dapat menunjukkan bagaimana darah mengalir melalui jantung. Ekokardiogram dapat dilakukan selama tes stres.
  • Tes stres nuklir: tes stres nuklir membantu mengukur aliran darah ke otot jantung saat istirahat dan selama stres. Ini mirip dengan tes stres, tetapi pada tes ini pelacak radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah.
  • Tomografi jantung terkomputerisasi (CT scan): ini dapat menunjukkan apakah jantung membesar atau arteri jantung menyempit. Tabung sinar-X di dalam mesin berputar mengelilingi tubuh dan mengumpulkan gambar jantung dan dada.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI): tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar jantung secara detail. Biasanya pasien hanya berbaring di atas meja di dalam mesin panjang berbentuk tabung untuk menghasilkan gambar detail dari struktur jantung dan pembuluh darah.
  • Angiografi koroner: ini menggunakan pencitraan sinar-X untuk memeriksa bagian dalam pembuluh darah jantung. Ini bagian dari kelompok umum prosedur yang dikenal sebagai kateterisasi jantung.

Jika Anda didiagnosis mengalami angin duduk, itu menjadi tanda bahwa Anda harus segera melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat karena itu berpotensi menyelamatkan hidup Anda.

Baca juga: 12 Cara Mengobati Masuk Angin Duduk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau