Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Macam Penyebab Mengi yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 08/06/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anda bisa memiliki napas yang bersuara seperti siulan karena macam penyebab.

Napas yang berbunyi seperti siulan disebut sebagai mengi. Mengutip Medical News Today, mengi terjadi ketika ada penyumbatan atau peradangan pada saluran udara Anda. 

Gangguan pernapasan itu membuat udara yang melewatinya mengeluarkan suara siulan atau mencicit.

Baca juga: Kenali Apa Itu Mengi, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Jika memiliki napas berbunyi saat menghembuskan napas, itu berarti Anda hanya mengembuskan napas sekitar setengah dari kapasitas normalnya.

Mengi dapat terjadi pada orang tua maupun anak-anak. Mengi pada anak-anak sering terjadi.

Sekitar 1 dari 3 anak akan mengalami setidaknya satu episode mengi akut sebelum usia 3 tahun.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas secara ringkas macam penyebab mengi yang harus dihindari.

Baca juga: 20 Penyebab Mengi yang Bisa Terjadi

Apa saja penyebab mengi?

Peradangan dan penyempitan saluran napas di lokasi mana pun, mulai dari tenggorokan hingga paru-paru, dapat menyebabkan mengi.

Mengutip Cleveland Clinic, macam penyabab mengi yang paling umum sebagai berikut:

  • Asma: kondisi kronis yang menyebabkan kejang dan pembengkakan pada saluran bronkial. Mengi pada asma dapat dipicu oleh paparan alergen di udara, seperti serbuk sari, jamur, hewan, atau debu rumah. Penyakit virus juga dapat memperburuk gejala asma ini.
  • Bronkitis: peradangan pada lapisan saluran bronkial.
  • Bronkiolitis: paling sering terjadi pada anak kecil.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK): peradangan jangka panjang hingga menyebabkan kerusakan lapisan tabung bronkial. Ini paling sering disebabkan oleh kebiasaan merokok.
  • Fibrosis kistik (CF): kondisi yang menyebabkan lendir kental menyumbat saluran udara dan membuat orang sulit bernapas.
  • Pneumonia: radang paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
  • Respiratory Syncytial Virus (RSV): infeksi paru-paru musiman yang dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia.
  • Aspirasi: benda asing yang terhirup masuk ke dalam paru-paru.
  • Disfungsi pita suara: ini menyebabkan pita suara Anda menutup saat Anda menarik dan menghembuskan napas, membuat udara lebih sulit masuk atau keluar dari paru-paru Anda.
  • GERD: refluks asam kronis dapat mengendurkan katup esofagus bagian bawah, sehingga menyebabkan mengi.
  • Alergi: dipicu oleh alergen, seperti tungau debu, serbuk sari, hewan peliharaan, spora jamur dan makanan.
  • Anafilaksis: reaksi alergi akut (parah) yang disebabkan oleh makanan atau sengatan serangga.
  • Gagal jantung: asma kardial berasal dari cairan di paru-paru yang disebabkan oleh gagal jantung kiri.
  • Merokok: kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko perokok aktif dan pasif terkena penyakit paru-paru yang ditandai dengan mengi.

Penyebab mengi berulang yang paling umum adalah asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Keduanya menyebabkan penyempitan dan kejang (bronkospasme) di saluran udara kecil paru-paru Anda.

Namun, setiap peradangan di tenggorokan atau saluran udara yang lebih besar dapat menyebabkan gangguan pernapasan ini.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Mengi ala Rumahan yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau