KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menetapkan batasan menikah untuk perempuan dan lelaki adalah minimal berusia 19 tahun.
Nah, pembatasan usia ini dilakukan untuk mencegah kehamilan dini. Sebab, hamil di usia terlalu muda bisa membahayakan perempuan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahun memiliki risiko depresi pascapersalinan ua kali lipat dibandingkan wanita yang hamil saat berusia 25 tahun ke atas.
Tak hanya rentan mengalami masalah mental, hamil di usia terlalu muda juga bisa membahayakan kondisi fisik ibu dan janin.
Berikut beberapa dampak fisik hamil di usia terlalu muda:
Remaja yang hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dibandingkan wanita hamil berusia 20 tahun ke atas.
Mereka juga memiliki risiko preeklampsia yang lebih tinggi.
Preeklampsia adalah kondisi medis berbahaya yang terjadi akibat tingginya tekanan darah dan kadar protein dalam urin.
Hal ini bisa memicu pembengkakan tangan dan wajah ibu, serta kerusakan organ.
Selain menganggu sang ibu, tekanan darah tinggi di masa kehamilan juga bisa menganggu pertumbuhan janin.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan lebih lanjut seperti kelahiran prematur.
Baca juga: Bukan Mitos, Pria Juga Bisa Ngidam saat Istri Hamil
Normalnya, kehamilan berlangsung dalam waktu sekitar 40 minggu.
Bayi yang dilahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu sudha masuk kategori prematur.
Bayi yang lahir terlalu dini bisa menyebabkan risiko gangguan pernapasan, pencernaan, penglihatan, masaah kognitif, dan sejenisnya.
Remaja berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Bayi prematur lebih cenderung memiliki berat badan kurang dari seharusnya.
Hal ini terjadi karena bayi memiliki lebih sedikit waktu di dalam rahim untuk tumbuh.
Bayi yang lahir dengan berat terlalu rendah bisanya mengalami masalah pernapasan sehingga butuh perawatan khusus setelah dilahirkan.
Baca juga: Benarkan Pelihara Kucing Bikin Wanita Sulit Hamil? Berikut Faktanya
Untuk remaja yang berhubungan seks selama kehamilan, mereka rentan mengalami penyakit menular seksual seperti klamidia dan HIV.
Menggunakan kondom lateks selama hubungan seksual dapat membantu mencegah penyakit menular sekual, yang dapat menginfeksi rahim dan pertumbuhan bayi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.