Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mengobati Serangan Jantung yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 28/06/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan penangan segera (darurat medis).

Dr. Sidhi Laksono Purwowiyoto, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Cinere mengatakan bahwa itu karena serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terputus, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner.

Baca juga: Kenali Apa itu Serangan Jantung, Ciri-ciri, dan Penyebabnya

Mengutip Mayo Clinic, setiap menit setelah serangan jantung, akan lebih banyak jaringan otot jantung yang rusak atau mati.

Perawatan mendesak diperlukan untuk memperbaiki aliran darah dan mengembalikan kadar oksigen.

Perawatan serangan jantung tergantung pada apakah ada penyumbatan aliran darah sebagian atau seluruhnya.

Tidak sedikit pasien yang meninggal setelah mengalami serangan jantung.

Baca juga: Kenali Gejala Serangan Jantung Mendadak

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada 2019.

Angka itu mewakili 32 persen dari semua kematian global. Dari jutaan kematian tersebut, 85 persen disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Gejala serangan jantung dapat bervariasi, tetapi yang paling umum termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan kelelahan yang tak terduga”, kata dr. Sidhi dalam keterangan persnya kepada Kompas.com pada Selasa (27/6/2023).

Baca juga: 8 Gejala Serangan Jantung Pada Wanita yang Sering Disepelekan

Bagaimana cara mengobati serangan jantung?

Menurut dr. Sidhi yang mendalami Cardiac CT di National Taiwan University Hospitals dan Interventional Cardiologist di Shanghai Institute of Cardiovascular, beberapa opsi penanganan serangan jantung secara medis, meliputi:

  • Obat-obatan: beberapa obat-obatan, seperti ACE inhibitor, beta blocker, dan diuretik, dapat membantu mengurangi tekanan darah dan mengurangi beban kerja pada jantung.
  • Terapi oksigen: terapi oksigen dapat membantu menghilangkan gejala seperti sesak napas dan memberikan pasokan oksigen yang cukup untuk tubuh.
  • Operasi atau prosedur medis: jika kondisi pasien sangat serius, maka dokter akan merekomendasikan operasi atau prosedur medis, seperti angioplasti atau pemasangan ring pada jantung.
  • Terapi fibrinolitik: terapi ini digunakan untuk membuka sumbatan di arteri koroner. Fibrinolitik adalah kelompok obat yang digunakan sebagai pengobatan untuk memecahkan bekuan darah.
  • Kateterisasi jantung: prosedur ini dilakukan untuk memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah di jantung. Pada beberapa kasus, kateter dilengkapi dengan balon untuk membuka pembuluh darah yang tertutup.
  • Pemasangan stent: stent adalah perangkat kecil yang ditempatkan di dalam arteri koroner untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan mengambil plak yang terbentuk di dalam arteri.
  • Pembedahan: pembedahan dapat diperlukan jika obat-obatan dan perubahan gaya hidup tidak memberikan hasil yang memadai. Salah satu pembedahan yang dilakukan adalah pemasangan alat pacu jantung.
  • Operasi Jantung: kadang-kadang serangan jantung memerlukan operasi jantung untuk memperbaiki atau menjalankan bypass pada arteri koroner yang rusak.

Selanjutnya, ia menyarankan untuk penderita serangan jantung menjalani gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, mengurangi stres, menghindari merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.

Itu sebagai cara untuk mencegah serangan jantung lebih lanjut.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau