Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung mendadak juga disebut dengan nama infark miokardial atau sindrom koroner akut (acute coronary syndrome).

Penyakit ini salah satu yang mematikan karena gejalanya yang muncul secara tiba-tiba.

Mengutip Mayo Clinic, serangan jantung mendadak terjadi ketika kematian sel menyebabkan jaringan jantung rusak atau hancur. Sehingga, peredaran darah ke jantung terhenti.

Meski kematian sel tidak terjadi, aliran darah yang berkurang dapat mengubah cara kerja jantung dan merupakan tanda risiko tinggi serangan jantung.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Mengutip Buku Mengenali Keluhan Anda: Info Kesehatan Umum untuk Pasien (2013) oleh Dr Ayustawati, gejala serangan jantung mendadak meliputi:

  • Sakit di uluhati atau sakit di bagian dada (chest discomfort/angina)
  • Berkeringat dingin
  • Kesusahan bernafas/sesak nafas
  • Mual dan/atau muntah
  • Perasaan sakit atau perasaan ada yang menekan/perasaan aneh di sekitar punggung, leher, rahang, perut bagian atas, lengan, dan salah satu atau kedua pundak.
  • Pusing
  • Perasaan lemas
  • Detak jantung cepat dan kadang-kadang tidak teratur.

Mengutip Mayo Clinic, sakit di uluhati adalah gejala yang paling umum.

Namun, gejala serangan jantung mendadak dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada:

  • Usia
  • Jnis kelamin
  • Kondisi medis lainnya.

Seseorang lebih cenderung memiliki gejala serangan jantung mendadak tanpa sakit di uluhati, jika:

  • Wanita
  • Orang dewasa yang lebih tua
  • Menderita diabetes.

Baca juga: Nyeri Lengan Kiri Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

Bagaimana penanganan serangan jantung mendadak?

Mengutip Buku Mengenali Keluhan Anda: Info Kesehatan Umum untuk Pasien (2013) oleh Dr Ayustawati, ada beberapa tahap penanganan serangan jantung mendadak.

Setiap penanganan prosesnya berbad-beda, tergantung level parahnya serangan jantung mendadak yang dialami oleh penderita.

Dokter ahli jantung yang merawat penderita serangan jantung mendadak biasanya melakukan beberapa tahapan pengobatan:

Tahap I

Dokter akan berusaha untuk mengembalikan jalan darah ke jantung sebelum terlambat.

Pengobatan yang diberikan untuk tujuan ini berupa:

  • Pemberian aspirin dan obat lain yang mencegah pembentukan klot (gumpalan lemak) yang lebih banyak lagi.
  • Pemberitan Thrombolitik, yaitu obat yang dipakai untuk menghancurkan klot yang sudah terbentuk.
  • Pemberian obat-obatan yang bisa menurunkan kerja jantung, sehingga jantung bisa berisitirahat.
  • Pemberian obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit.

Baca juga: Apa Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung?

Dokter di rumah sakit juga kemungkinan akan melakukan beberapa tes berupa:

  • EKG: tes yang dipakai untuk mendeteksi suplai darah ke jantung. Apakah ada kerusakan pada otot jantung, bagaimana detak jantung penderita, dan beberapa masalah jantung lainnya.
  • Tes darah: enzim yang dikeluarkan jantung waktu stres biasnaya tinggi saat serangan jantung. Biasanya apabila enzim ini positif, maka pertanda adanya proses kerusakan pada otot jantung.
  • Kateterisasi jantung: ini tergantung dari fasilitas di rumah sakit tempat perawatan dan ekspertis yang bisa melakukan.
    Tujuan tes ini adalah untuk melihat secara langsung bagian pembuluh koroner mana yang terhenti.
    Dengan alat ini dokter bisa membuka blokade secara langsung kalau mereka menemukan daerah itu. Prosedurr ini disebut angioplasti.

Jika tidak dokter bisa melakukan operasi bypass jantung emergensi untuk mengubah aliran darah ke jantung menghindari daerah yang terblok.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau