2. Penyakit jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh asupan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke.
3. Gangguan ginjal. Ginjal berperan dalam membuang kelebihan natrium dari tubuh. Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, ginjal harus bekerja lebih keras, yang bisa menyebabkan kerusakan. Jika tidak ditangani, hal ini bisa berujung pada penyakit ginjal kronis.
4. Kesehatan tulang. Garam dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak kalsium melalui urin. Kehilangan kalsium dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang dan meningkatkan risiko kondisi seperti osteoporosis dan patah tulang.
5. Kanker lambung. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi garam yang tinggi dan peningkatan risiko kanker lambung.
Meski hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut, asupan garam berlebih mungkin berkontribusi terhadap peradangan dan iritasi pada lambung.
6. Retensi cairan. Asupan garam yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air. Hal ini dikenal sebagai retensi cairan, dan dapat menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki dan pergelangan kaki.
Ingatlah, sebagian besar orang mendapatkan kelebihan garam dari makanan olahan dan makanan cepat saji.
Makanan sehat dan seimbang yang terdiri dari banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh biasanya memiliki kandungan garam yang lebih rendah.
Mengontrol asupan garam bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.
Dengan begitu banyak dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh konsumsi garam berlebihan, penting bagi kita untuk memantau asupan garam kita. Namun, bagaimana caranya?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam harian yang tidak lebih dari 5 gram, setara dengan satu sendok teh.
Ini mungkin tampak mudah, tetapi banyak dari kita yang tanpa sadar mengonsumsi lebih banyak garam dari yang direkomendasikan.
Garam bisa datang dari berbagai sumber, dan bukan hanya dari shaker garam di meja makan. Makanan olahan dan makanan cepat saji seringkali mengandung tingkat garam yang tinggi.
Demikian pula dengan makanan kalengan, saus botolan, dan camilan seperti keripik.
Untuk mengurangi asupan garam, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:
1. Masak sendiri. Masak sendiri makanan Anda di rumah. Ini memberikan Anda kontrol penuh atas apa yang Anda makan, termasuk asupan garam Anda.