Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Awasi Asupan Garam Anda: Bahaya Tak Terduga Mengintai

Kompas.com - 30/06/2023, 12:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SALAH satu bumbu dapur yang kerap hadir dalam proses memasak sehari-hari adalah garam. Dengan sedikit tambahan garam, masakan menjadi lebih lezat dan menggugah selera.

Namun, tahukah Anda jika konsumsi garam yang berlebihan dapat membawa dampak yang tak terduga bagi kesehatan Anda?

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita mengenal lebih dekat dengan garam. Garam, dalam terminologi kimia, dikenal sebagai natrium klorida (NaCl).

Dalam kehidupan sehari-hari, garam berperan penting dalam berbagai proses, baik itu dalam masak memasak, pengawetan makanan, hingga fungsi biologis dalam tubuh kita.

Garam adalah sumber utama natrium dalam makanan, mineral yang penting untuk berbagai fungsi tubuh.

Natrium berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, membantu penyerapan nutrisi, dan juga berperan dalam fungsi saraf dan otot.

Dampak kesehatan

Konsumsi garam berlebihan dapat berdampak pada berbagai aspek kesehatan. Mungkin yang paling sering kita dengar adalah bagaimana garam dapat berdampak pada tekanan darah.

Natrium dapat menahan air dalam tubuh, sehingga meningkatkan volume darah yang harus dipompa oleh jantung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah.

Tekanan darah tinggi secara berkelanjutan dapat merusak pembuluh darah dan organ vital lainnya, termasuk jantung dan ginjal.

Namun, bukan hanya tekanan darah yang bisa dipengaruhi oleh konsumsi garam berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa garam juga dapat berdampak pada kesehatan tulang.

Natrium berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan kehilangan kalsium melalui ginjal, yang pada gilirannya dapat merusak kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Tak hanya itu, penelitian juga menunjukkan hubungan antara konsumsi garam yang berlebihan dan risiko penyakit perut, seperti gastritis dan kanker perut.

Berikut ini beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi garam berlebihan:

1. Hipertensi. Salah satu dampak paling signifikan dari konsumsi garam berlebihan adalah peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Natrium dalam garam dapat meningkatkan volume cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan pada dinding arteri dan bisa menyebabkan tekanan darah naik.

2. Penyakit jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh asupan garam berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke.

3. Gangguan ginjal. Ginjal berperan dalam membuang kelebihan natrium dari tubuh. Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam, ginjal harus bekerja lebih keras, yang bisa menyebabkan kerusakan. Jika tidak ditangani, hal ini bisa berujung pada penyakit ginjal kronis.

4. Kesehatan tulang. Garam dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak kalsium melalui urin. Kehilangan kalsium dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang dan meningkatkan risiko kondisi seperti osteoporosis dan patah tulang.

5. Kanker lambung. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi garam yang tinggi dan peningkatan risiko kanker lambung.

Meski hubungan ini masih perlu diteliti lebih lanjut, asupan garam berlebih mungkin berkontribusi terhadap peradangan dan iritasi pada lambung.

6. Retensi cairan. Asupan garam yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air. Hal ini dikenal sebagai retensi cairan, dan dapat menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki dan pergelangan kaki.

Ingatlah, sebagian besar orang mendapatkan kelebihan garam dari makanan olahan dan makanan cepat saji.

Makanan sehat dan seimbang yang terdiri dari banyak buah, sayuran, dan biji-bijian utuh biasanya memiliki kandungan garam yang lebih rendah.

Mengontrol asupan garam bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.

Mengawasi asupan garam

Dengan begitu banyak dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh konsumsi garam berlebihan, penting bagi kita untuk memantau asupan garam kita. Namun, bagaimana caranya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam harian yang tidak lebih dari 5 gram, setara dengan satu sendok teh.

Ini mungkin tampak mudah, tetapi banyak dari kita yang tanpa sadar mengonsumsi lebih banyak garam dari yang direkomendasikan.

Garam bisa datang dari berbagai sumber, dan bukan hanya dari shaker garam di meja makan. Makanan olahan dan makanan cepat saji seringkali mengandung tingkat garam yang tinggi.

Demikian pula dengan makanan kalengan, saus botolan, dan camilan seperti keripik.
Untuk mengurangi asupan garam, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:

1. Masak sendiri. Masak sendiri makanan Anda di rumah. Ini memberikan Anda kontrol penuh atas apa yang Anda makan, termasuk asupan garam Anda.

2. Baca label. Banyak produk makanan olahan mencantumkan informasi nutrisi pada kemasannya. Baca label ini dengan saksama dan pilihlah produk dengan kandungan garam yang lebih rendah.

3. Bumbu alternatif: Cobalah gunakan bumbu lain seperti bawang putih, jahe, atau rempah-rempah lainnya untuk memberikan rasa pada masakan Anda, alih-alih hanya mengandalkan garam.

4. Perlahan kurangi garam. Jika Anda biasa menggunakan banyak garam dalam masakan, coba kurangi sedikit demi sedikit. Ini akan memberikan waktu bagi lidah Anda untuk beradaptasi dengan rasa yang kurang asin.

Meskipun konsumsi garam yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada kesehatan, garam juga memiliki banyak manfaat penting. Berikut adalah beberapa manfaat garam untuk tubuh:

1. Pemeliharaan keseimbangan cairan. Garam berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Ini membantu memastikan bahwa sel-sel tubuh Anda berfungsi dengan baik dan mendukung sistem kekebalan tubuh Anda.

2. Fungsi saraf dan otot: Natrium, komponen utama garam, berperan dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi otot. Ini berarti garam penting untuk fungsi otot dan sistem saraf yang sehat.

3. Pencernaan: Garam juga berperan dalam proses pencernaan. Natrium digunakan untuk membuat asam lambung, yang penting untuk pencernaan makanan di perut.

4. Regulasi tekanan darah: Meskipun asupan garam yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah, garam juga berperan dalam regulasi tekanan darah.

Natrium dan kalium bekerja sama untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan volume cairan tubuh.

5. Pengawetan makanan: Selain manfaat fisiologis, garam juga memiliki manfaat praktis sebagai pengawet makanan. Garam dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan, yang membantu mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan.

6. Penyedap rasa: Garam juga berfungsi sebagai penyedap rasa dalam masakan. Ia dapat membantu menguatkan dan menyeimbangkan rasa dari berbagai bahan makanan.

Garam adalah bagian penting dari diet kita, tetapi seperti halnya banyak hal lain, keseimbangan adalah kunci.

Dengan memahami dampak potensial dari konsumsi garam berlebihan dan mengambil langkah untuk membatasi asupan garam, kita dapat menjaga kesehatan kita dan mencegah sejumlah masalah kesehatan.

Jadi, mari kita mulai mengawasi asupan garam kita hari ini, karena bahaya tak terduga mungkin saja mengintai dari dapur kita sendiri!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com