SALAH satu bumbu dapur yang kerap hadir dalam proses memasak sehari-hari adalah garam. Dengan sedikit tambahan garam, masakan menjadi lebih lezat dan menggugah selera.
Namun, tahukah Anda jika konsumsi garam yang berlebihan dapat membawa dampak yang tak terduga bagi kesehatan Anda?
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita mengenal lebih dekat dengan garam. Garam, dalam terminologi kimia, dikenal sebagai natrium klorida (NaCl).
Dalam kehidupan sehari-hari, garam berperan penting dalam berbagai proses, baik itu dalam masak memasak, pengawetan makanan, hingga fungsi biologis dalam tubuh kita.
Garam adalah sumber utama natrium dalam makanan, mineral yang penting untuk berbagai fungsi tubuh.
Natrium berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, membantu penyerapan nutrisi, dan juga berperan dalam fungsi saraf dan otot.
Konsumsi garam berlebihan dapat berdampak pada berbagai aspek kesehatan. Mungkin yang paling sering kita dengar adalah bagaimana garam dapat berdampak pada tekanan darah.
Natrium dapat menahan air dalam tubuh, sehingga meningkatkan volume darah yang harus dipompa oleh jantung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi secara berkelanjutan dapat merusak pembuluh darah dan organ vital lainnya, termasuk jantung dan ginjal.
Namun, bukan hanya tekanan darah yang bisa dipengaruhi oleh konsumsi garam berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa garam juga dapat berdampak pada kesehatan tulang.
Natrium berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan kehilangan kalsium melalui ginjal, yang pada gilirannya dapat merusak kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Tak hanya itu, penelitian juga menunjukkan hubungan antara konsumsi garam yang berlebihan dan risiko penyakit perut, seperti gastritis dan kanker perut.
Berikut ini beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi garam berlebihan:
1. Hipertensi. Salah satu dampak paling signifikan dari konsumsi garam berlebihan adalah peningkatan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Natrium dalam garam dapat meningkatkan volume cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan pada dinding arteri dan bisa menyebabkan tekanan darah naik.